(Foto: WK)
Penulis Jlitheng
Setiap kali menghadapi masalah untuk diselesaikan, terlebih dahulu, “Berikan sugesti positif pada diri sendiri.”
Sugesti positif atau berpikir optimistis merupakan cara terbaik untuk melawan pikiran negatif.
Ketika kita sedang berada dalam kondisi kalut karena sedang dibalut rasa takut, kita dapat berbicara dengan diri sendiri secara lembut dan mengatakan bahwa dapat melalui hal ini dengan baik, “Aku kuat, aku bisa, dan berjanji untuk menjadikan kekalutan, dan bahkan rasa gagal dan kurang berdaya, sebagai pijar baru untuk bangkit.”
Cerita dari balik ruang operasi
Begitu keluar dari ruang operasi, sekitar pukul 01.00, dokternya menyapa istri dangan wajah lega walau lelah, “Hebat lho, selama operasi anaknya nyanyi-nyanyi. Setiap kali terbangun dia nyanyi.”
Tanpa dia tahu, dengan bernyanyi dia telah memberi sugesti bagi diri sendiri.
Sebuah kolaborasi apik yang seharusnya terbangun antara pasien dengan dokter, guru dengan murid, mahasiswa dengan dosen, istri dengan suami, anak dengan dorangtua, umat dengan gembala.
Kolaborasi diperlukan saat ada masalah untuk diatasi, apapun masalahnya. Orangtua dulu selalu wanti-wanti: “Elingo yo kriwikan ojo dadi grojogan. Semua pihak tidak membesar-besarkan atau mendramatisasi masalah.”
Dengan bernyanyi, ketegangan di ruang operasi akan cepat mereda. Dokter dan nakes lebih fokus melakukan tugas mereka, karena kalut dan gelisah telah teratasi terlebih dahulu.
Kolaborasi merupakan bentuk kerja sama yang mewujud karena empati, lahir dari rasa solider dan keinginan untuk berbagi.
Itu tanda nyata bahwa orang tersebut telah dewasa pribadinya. Sebab, tidak semua orang yang telah dewasa secara fisik mampu berkolaborasi. Maka, kolaborasi atau berbagi tidak sesuatu yang dipaksa-paksa dari luar.
Salam sehat dan tetap bersemangat untuk berbagi cahaya.