Bertetangga, Jaga Etika

Seide.id – Bicara soal etika bertetangga berarti juga bicara tentang kesepakatan sosial. Bukan soal diri sendiri saja, melainkan mengutamakan orang-orang di sekitar.

Kesepakatan sosial dibuat agar setiap anggota masyarakat mendapat kenyamanan bersama.

Dalam wilayah pemukiman, kesepakatan sosial berkaitan dengan etika bertetangga yang semangat dasarnya adalah saling berempati.

Itu ditunjukkan melalui apa yang ada di sekeliling, sehari-hari.

Anjangsana
Berkunjung ke tetangga sebelah kiri-kanan, depan-belakang perlu dilakukan warga baru untuk memperkenalkan diri. 

Setelah itu, saling berkunjung minimal saat hari raya keagamaan.

Tradisi ini perlu dilanjutkan guna membangun iklim kebersamaan.

Jangan menutup mata untuk mengulurkan bantuan saat tetangga membutuhkannya. Ingat, saat Anda terkena musibah, tetanggalah yang paling cepat bisa datang dibandingkan dengan kerabat yang mungkin tinggal jauh di luar kota.

Selain itu, aktiflah terlibat dalam kegiatan sosial di lingkungan perumahan.

Pagar
Tujuan utama pagar dibangun pastilah demi keamanan, di samping menjaga privasi.

Agar etika bertentangga tetap terjaga, perhatikan kondisi lingkungan sebelum membangun pagar.

Kalau lingkungan perumahan terbilang aman, sebaiknya pagar dibuat relatif rendah dan tidak tertutup rapat.

Apalagi jika sudah ada aturan dari pihak pengembang, mau tidak mau wajib dpatuhi.

Sebaliknya, jika angka kriminalitas di lingkungan perumahan cukup tinggi, tak ada salahnya membangun pagar cukup tinggi dan rapat. Tentu saja asalkan yang bersangkutan sebagai penghuni di situ tak merasa terisolasi dan tetap bisa menjaga hubungan baik dengan tetangga.

Kebersihan
Memelihara kebersihan pekarangan juga tidak bisa diabaikan. Pasalnya antara satu rumah dengan rumah lain di perumahan yang sama biasanya merupakan satu kesatuan estetika.

Kalau ada satu rumah yang jorok, ikut rusaklah citra seluruh kompleks. Dengan kata lain, mengabaikan kebersihan lingkungan termasuk perbuatan yang melanggar etika bertetangga.

Bebauan
Cermati aneka bebauan yang bisa mengganggu tetangga. Biasanya, itu berupa bau yang menusuk dari  masakan, sampah busuk, asap kendaraan, asap bakaran sampah, atau malah septic tank yang penuh.

Aroma masakan dapat diredam dengan memasang cooking hood. Bekerja samalah dengan petugas kebersihan dan pemulung untuk mengatasi masalah sampah.

Kebisingan
Kebisingan pastinya bisa mengganggu kenyamanan bertetangga. Jadi, jagalah volume saat berkaraoke, mendengarkan lagu, atau memirsa tayangan televisi.

Kalau memang gemar menikmati musik dengan volume cukup keras, ciptakan ruang kedap suara khusus untuk keperluan ini di rumah.

Berteriak-teriak atau memanaskan kendaraan bermotor dengan memainkan gas secara terus-menerus harus dihindari untuk menjaga kenyamanan dan ketenteraman bersama.

Parkir
Parkir kendaraan pribadi pun perlu mendapat perhatian serius. Sebaiknya parkirlah di garasi atau carport dan bukan di pinggir jalan.

Parkir di tepi jalan yang relatif sempit, meskipun itu merupakan bagian depan rumah sendiri, jelas menghambat siapa pun yang lalu lalang di situ. Terlebih akan sangat menyulitkan jika petugas pemadam kebakaran atau ambulance melewatinya.

Jika rumah Anda memang tergolong mungil dan jalan di depannya tak memungkinkan untuk parkir, carilah tempat penyewaan lahan parkir terdekat.

Tanaman
Tak ada yang melarang kita memperindah dan melengkapi pekarangan rumah dengan menanam berbagai pohon. Namun, cobalah cermati agar niat baik kita tidak memunculkan gangguan atau bahaya bagi lingkungan.

Contohnya, dedaunan kering dari pohon di halaman kita bisa saja jatuh ke halaman tetangga atau malah menutup saluran air rumah tetangga.

Potonglah dahan-dahannya secara rutin, agar tidak membahayakan, apalagi jika hujan deras dan angin kencang.

Hewan peliharaan
Memelihara hewan peliharaan pada dasarnya boleh-boleh saja. Tenru saja asalkan hewan tersebut tidak dibiarkan buang hajat sembarangan atau kelaparan sehingga mencuri makanan di rumah tetangga.

Perhatikan pula apakah hewan peiharaan kita mengganggu kenyamanan tetangga atau tidak. Misalnya, gonggongan anjing yang terdengar terlalu keras memekakkan telinga bagi tetangga.

Penyelenggaraan acara
Kemeriahan acara di rumah bisa memunculkan keberisikan dan kemacetan di sekitar.

Sebelum penyelenggaraan pesta atau hajatan, koordinasikan dengan pihak RT/RW dan tetangga-tetangga terdekat.

Sampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan para pemakai jalan. Terutama, jika acara berlangsung sampai malam dengan panggung musik, dan jalan di depan rumah terpaksa ditutup.(Puspayanti, kontributor)