Seide.id – Ada anggapan, orang yang sukses di bidang bisnis itu tubuhnya memiliki otot pedagang! Dari mana kita tahu?
Bagi saya pribadi, otot pedagang itu hanya mitos yang tidak perlu digubris, apalagi dipercayai sebagai suatu kebenaran. Kita juga tidak harus repot untuk merunut gen pengusaha dari nenek moyang. Apapun bidang keilmuan itu tak ada yang sulit untuk dipelajari, asalkan diniati dengan kesungguhan hati.
Begitu pula yang saya alami. Berdagang itu hal baru. Gegaranya adalah krismon. Akhir 1997 saya diminta oleh bos biro iklan tempat bekerja untuk menjadi sales, karena saya memiliki pengalaman sebagai wartawan dan pandai bicara. Bos memiliki usaha baru dengan mendirikan pabrik plastik.
Ternyata, menjadi tenaga pemasaran adalah awal titik balik saya yang semula bercita-cita menjadi seorang novelis beralih menjadi pedagang.
Pekerjaan baru itu ibarat pucuk dicinta ulam tiba. Kenapa? Ketika sebagai wartawan, saya mencari berita … dan sekarang saya mencari pelanggan. Bukan hal mudah, tapi ternyata lebih menantang dan mengasyikkan.
Saya lalu belajar hal-hal baru, mulai dunia pemasaran, seluk beluk perplastikan, harga minyak dunia, atau mata uang dollar Amerika sebagai alat bayar biji plastik, hingga sentimen negatif dalam negeri. Hal-hal yang mempengaruhi naik-turunnya harga plastik.
Saya bertemu dengan banyak pengusaha, baik yang grosir plastik, konveksi, maupun industri rumahan yang mampu mengubah pola pikir dan cara pandang saya untuk menjadi pengusaha juga.
Dari pengalaman bergaul dengan para pengusaha itu saya dapat menarik benang merah. Membangun usaha itu ibarat membangun rumah.
Syarat yang utama adalah kita harus membangun fondasi usaha yang kuat.
Caranya dengan pendam duit alias rajin menabung. Sehingga muncul pameo, untuk sukses itu kita makan bubur dulu alias hidup prihatin dan tidak boros.
Rumah yang memiliki fondasi kuat itu bakal mampu menahan hempasan badai. Artinya, ketika usaha kita semakin besar dan kuat, kita mampu membeli barang apa saja yang kita inginkan, karena tidak mengganggu pemodalannya. (MR)