Besok Lebaran Apakah Kita Akan Lebih Suci ?

Besok Lebaran Apakah Kita Akan Lebih Suci ?

Memberikan sesuatu yang dibutuhkan orang yang berkekurangan, merupakan kebaikan yang bernilai di saat seseorang berpuasa.

Hari ini, warga Muhammadiyah telah melakukan sholat Ied. Besok, gantian warga NU dan warga umum melakukan sholat Ied. Ini sebagai tanda selesainya puasa selama 30 hari penuh dan dimulainya Hari Raya atau lebaran. 

Yang lebaran duluan atau belakangan, tak lantas siapa dulu yang masuk pintu surga, sebab semua masih ada di dunia, masih menjalankan aktivitas yang akan menunjukkan siapa diri mereka sebenarnya dan kualitas hidupnya. 

Menurut kamus Cocokologi atau Ilmu Gatuk, lebaran artinya usai atau bubar yang berarti sudah selesainya masa puasa. Tetapi lebaran juga berarti melebarkan alias lapang. Orang yang sudah puasa selama 30 hari harus berlapang dada, saling memberi dan meminta maaf. Ini pun jiga mengacu pada kamus Cocokologi.  

Sementara Iedul Fitri berakar kata  dari aada-yauudu alias kembali dan Fitri itu suci. Secara garis besar, Idul fitri bermakna kembali suci. Diharapkan, mereka yang sudah puasa 30 hari lamanya bisa kembali suci. 

Benarkah mereka yang puasa kembali suci. Tergantung. 

Dalam makna hidup lebih baik, kita bisa menilai dari proses selama puasa. Apakah selama 30 hari itu seseorang berpuasa dengan sungguh-sungguh atau tidak. Puasa sungguh-sungguh adalah status dimana selama seseorang berpuasa, mereka benar-benar tekun fokus pada menahan diri dari makan minum dan menahan diri dari segala perbuatan tidak baik. Tak perlu melarang orang berjualan makanan atau melarang orang Kristen sembahyang di dekat rumah mereka. Berpuasa adalah menahan diri. 

Berpuasa Dengan Baik

Orang berpuasa yang baik, ia tidak pernah mempermasalahkan apapun yang ada di sekitarnya, maupun di dunia. Ia hanya fokus pada kesadaran diri pada penyerahan diri sebagai mahluk yang tak berdaya dan memahami kebesaran Ilahi. Orang berpuasa yang baik tak peduli orang sekitar puasa atau tidak, warung makan sebalah buka atau tidak. 

Orang berpuasa harus menahan diri dari segala hal buruk seperti menyakiti orang lain, melukai perasan orang lain, menyinggung pihak lain bahkan mengganggu pikiran oranglain. Orang berpuasa harus menunjukkan diri bahwa orang lain merasa nyaman dekat dengan orang puasa,  

Orang berpuasa yang baik tidak memiliki pikiran buruk dalam hal apapun. Orang berpuasa fokus pada keberhasilan membuat sebanyak mungkin hal-hal baik. Mendoakan keluarga dan teman yang meninggal ( sebab orang meninggal tak bisa mendoakan kepada yang hidup), berharap mereka yang sakit dan berkekurangan, dilimpahi kebutuhannya. Kalau perlu saat puasa, mencari orang kekurangan yang perlu bantuan serta melakukan berbagai aktivitas yang membuat perubahan sekitar dengan lebih baik, tanpa mengharapkan surga atau imbalan. 

Jika selama 30 hari itu anda melakukan sepanjang waktu hal-hal di atas, anda layak hidup kembali dengan murni dan lebih suci. Idul Fitri atau Lebaran, menjadi hari yang membahagiakan sepanjang hidup anda. Jika anda adalah orang yang berpausa seperti itu, rasanya saya akan bahagia sekali bisa menjabat tangan anda sembari mengucapkan” selamat Idul Firi dan maaf lahir bathin. 

Percayalah. 

Gus Yaqut Cholil: Ijinkan Saya Memohon Maaf dan Mengucapkan Selamat Idul Fitri

Ramadhan Akan Lewat Begitu Saja

Puasa Tanpa Khusuk, Tanpa Godaan Asyiknya Dimana

Kumpul Warga Melalui Imlek di Residence One, Serpong

Avatar photo

About Mas Soegeng

Wartawan, Penulis, Petani, Kurator Bisnis. Karya : Cinta Putih, Si Doel Anak Sekolahan, Kereta Api Melayani Pelanggan, Piala Mitra. Seorang Crypto Enthusiast yang banyak menulis, mengamati cryptocurrency, NFT dan Metaverse, selain seorang Trader.