Tindakan Bijak yang Tercermin Melalui Pepatah Jawa (Bagian 41)

Foto : Dok. Pribadi

Pengantar Singkat: Kata-kata mutiara dan nasihat bijak Jawa kuno dari para leluhur Jawa, adalah juga salah satu dari Falsafah hidup bangsa Indonesia yang begitu indah dan penuh dengan makna kehidupan yang mendalam, semoga dapat menginspirasi Anda dalam menjalani kehidupan Anda sebagai manusia yang sedang selalu berusaha menuju ke arah yang lebih baik.

  1. KESRIMPET PENJALIN CACING

“Kesrimpet”, artinya terhenti langkah karena kaki menyangkut benda kecil semacam tali. “Penjalin cacing”, adalah penjalin kecil yang hanya sebesar tubuh seekor cacing.

Pepatah Jawa ini secara harfiah ingin menyatakan bahwa hidup manusia tidak selamanya berjalan mulus. Sekecil apapun manusia akan mendapati sebuah rintangan atau halangan pada suatu saat. Oleh sebab itu hati-hati dan waspadalah.

Menyadari diri bahwa kita sebagai manusia belum seutuhnya sempurna, manusia lemah yang rentan akan kesalahan dan lupa. Kehinaan manusia manakala ia jatuh ke dalam dosa. Meski demikian manusia tidak boleh berputus asa. Masih selalu ada harapan. Penyesalan dan pertobatan mengantar setiap manusia menuju kesempurnaan yang lebih baik apa adanya.

  1. ENTHENG KECAPE ANGEL SANGGANE

“Entheng kecape” berarti ringan untuk diucapan atau ringan dalam pengucapannya.

“Angel sanggane” artinya sulit pelaksanaannya. Pepatah Jawa ini secara harfiah memiliki arti bahwa segala sesuatu mudah untuk dikatakan atau diucapkan tetapi sulit untuk dilaksanakan atau sulit dalam pelaksanaannya. Dengan kata lain bahwa perbuatan itu tak semudah apa yang dikatakan oleh seseorang.
Sebagai ilustrasi kita pun pernah mendengar kata-kata, “Berdermalah dengan rasa yang ikhlas, tulus lahir dan batin”. Namun, dalam prakteknya juga sulit. Buktinya banyak orang memberi sumbangan lebih senang jika diumumkan. Ini berarti mereka masih ingin mendapat pujian dari orang lain.

“Gajah dibllangkoni, bisa kojah ora bisa nglakoni”. Artinya bisa memberi nasihat yang baik-baik tetapi tidak bisa melakukan apa yang dikatakannya.

/ Mangkujayan, Gandhok Kidul, 12 Oktober 2022

Tindakan Bijak yang Tercermin Melalui Pepatah Jawa (Bagian 40)

Avatar photo

About Y.P.B. Wiratmoko

Lahir di Ngawi, 5 April 1962. Purna PNS ( Guru< Dalang wayang Kulit, Seniman, Penyair, Komponis, penulis serta penulis cerita rakyat, artikel dan buku. Telah menulis 200 judul buku lintas bidang, termasuk sastra dan filsafat. Sekarang tinggal di dusun kecil pinggir hutan jati, RT 021, RW 03, Dusun Jatirejo, Desa Patalan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur