TINDAKAN BIJAK YANG TERCERMIN MELALUI PEPATAH JAWA (Bagian 9)

Foto : Simplyrelevantmedia/Pixabay

Pengantar Singkat: Kata-kata mutiara dan nasihat bijak Jawa kuno dari para leluhur Jawa adalah juga salah satu dari falsafah hidup bangsa Indonesia yang indah dan sarat makna kehidupan. Dalam bagian 9 ini disampaikan secara singkat dan padat 3 falsafah Jawa. Semoga menginspirasi Anda menuju ke arah hidup yang lebih baik

     1. Mad-sinamadan, Lung-tinulung (Saling Tolong-menolong)

Saling tolong-menolong dalam kehidupan bermasyarakat yang disertai dengan rasa tulus ikhlas tanpa pamrih sangat menjadi idaman dan dijunjung tinggi dalam kehidupan masyarakat di Suku Jawa. Gotong-royong, kerja bakti terkenal di masyarakat Jawa.

     2. Aja Kekudhung Walulang Macan (Jangan Memanfaatkan Posisi Orang yang Sedang Berkuasa)

Pepatah bijak ini mengingatkan kita agar kita tidak suka memanfaatkan posisi orang yang sedang berkuasa atau memiliki jabatan dalam kehidupan sehari-hari apalagi dalam menyelesaikan suatu permasalahan terutama yang berkaitan dengan hukum agar mendapatkan suatu keringanan atau bahkan kebebasan dari jerat hukum.

      3. Alon-alon Waton Kelakon (Lambat-laun yang Penting Tercapai Tujuan)

Lebih cepat penanganan suatu permasalahan lebih bagus asalkan tidak salah prosedurnya. Sekiranya sesuatu membutuhkan proses lama dan harus berhati-hati, berjalan agak lambat pun tak masalah yang penting bisa berhasil beres tanpa ada yang dirugikan.

/ Ngawi, 7 September 2022

Tindakan Bijak yang Tercermin Melalui Pepatah Jawa (Bagian 8)

Avatar photo

About Y.P.B. Wiratmoko

Lahir di Ngawi, 5 April 1962. Purna PNS ( Guru< Dalang wayang Kulit, Seniman, Penyair, Komponis, penulis serta penulis cerita rakyat, artikel dan buku. Telah menulis 200 judul buku lintas bidang, termasuk sastra dan filsafat. Sekarang tinggal di dusun kecil pinggir hutan jati, RT 021, RW 03, Dusun Jatirejo, Desa Patalan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur