Bintang penyanyi pop Hong Kong Coco Lee meninggal dalam usia 48 tahun setelah percobaan bunuh diri. Dia dikabarkan mengidap depresi berat. ‘Sinar cahayanya akan bertahan selamanya,’ kata saudarinya.
Seide.id. – Dunia musik berduka atas kematian bintang pop Hong Kong Coco Lee pada hari Rabu. Dia meninggal setelah beberapa waktu terakhir mengalami depresi. Ada dugaan dia bunuh diri.
Coco Lee meninggal di usia 48 tahun pada Rabu (5/7) waktu setempat. Kepergian artis serba bisa itu membawa duka yang mendalam bagi industri musik Asia.
Sebelum meninggal, Coco Lee diketahui koma sejak akhir pekan lalu. Pada Minggu (2/7), dia mencoba melakukan bunuh diri sehingga membuatnya tak sadarkan diri.
Menurut sebuah postingan di media sosial oleh saudara perempuannya, Lee menderita depresi sejak beberapa tahun terakhir.
Pada Desember 2022, Sang Diva Asia itu mengunggah beberapa foto ke akun Instagram pribadinya dan berbicara soal dua kata favoritnya yakni cinta dan keyakinan.
Nancy, saudara Coco Lee, membenarkan sinyalemen itu. “Dengan sangat sedih, kami di sini (untuk) menyampaikan berita yang paling menghancurkan: Coco telah menderita depresi selama beberapa tahun tetapi kondisinya memburuk secara drastis selama beberapa bulan terakhir,” ungkap Nancy dan Carol yang dikutip dari Instagram.
Coco Lee telah berkarier di dunia musik selama 30 tahun lamanya. Lagu CoCo Lee, ‘Do You Want My Love’, bahkan bertengger di posisi empat tangga lagu Billboard pada Desember 1999.
Lahir di Hong Kong pada tahun 1975, Lee pindah ke San Francisco di AS ketika dia berusia sembilan tahun. Pada tahun 1991, pada usia 16 tahun, dia dinobatkan sebagai Miss Teen Chinatown San Francisco.
Setelah lulus SMA di AS pada tahun 1993, dia mengunjungi Hong Kong dan “hanya untuk bersenang-senang” mengikuti Kontes Menyanyi Bakat Baru TVB.
Dia menyanyikan hit 1992 Run to You oleh bintang AS Whitney Houston dan menempati posisi kedua dalam kontes. Dia ditawari kontrak rekaman keesokan harinya.
“Saya berusia 18 tahun dan seharusnya kembali ke sekolah. Tapi saya juga punya kesempatan untuk menjadi penyanyi dan saya bertanya pada diri sendiri apa yang harus saya lakukan,” kata Lee.
Penyanyi kelahiran Hong Kong ini pindah ke San Francisco sebagai seorang anak di mana dia mendapatkan ketenaran pertamanya pada tahun 1991.
Lee menyanyikan lagu A Love Before Time di film hit Ang Lee Crouching Tiger, Hidden Dragon dan pada Maret 2001 dia menampilkan lagu tersebut di Academy Awards ke-73.
Lagu itu dinominasikan untuk lagu orisinal terbaik dan penampilannya yang banyak dipuji di acara tersebut adalah pertama kalinya seorang Tionghoa-Amerika tampil di Oscar.
Versi Mandarin dari lagu yang sama membuatnya mendapatkan penghargaan untuk lagu film asli terbaik di Penghargaan Film Hong Kong pada tahun 2001.
Lee juga mengisi suara Fa Mulan dalam versi Mandarin dari hit Disney tahun 1998 Mulan, di mana dia juga menyanyikan lagu Reflection.
Pada tahun 2002, Lee menyanyikan lagu kebangsaan AS pada debut National Basketball Association (NBA) superstar bola basket China Yao Ming, yang memulai karir NBA-nya dengan Houston Rockets.
Kesempatan itu menjadikan Lee penyanyi Tionghoa-Amerika pertama yang menyanyikan lagu kebangsaan AS di acara olahraga global besar.
Pada tahun 2011, Lee menjadi berita utama ketika, setelah berkencan selama delapan tahun, dia menikah dengan miliarder Kanada Bruce Rockowitz dalam sebuah pernikahan mewah di Shaw Brothers Studio di Hong Kong yang kabarnya menelan biaya sekitar US$20 juta.
Penyanyi AS Bruno Mars dan Alicia Keys hadir dalam pernikahannya itu, dan Lee merilis lagu I Just Wanna Marry You untuk pernikahannya.
Di Hong Kong, Coco Lee berambisi menjadi ‘the next Andy Lau‘. Dia menulis dan memproduseri hits Cantopop untuk Sandy Lam, Leslie Cheung dan Anita Mui.
Coco Lee penyanyi Hong Kong yang mendunia itu, masuk ke industri musik pada 1994, menghasilkan lebih dari 15 album dan mengumpulkan penjualan puluhan juta. – dms