Belum ada dua menit memegang siku, dokter bilang saya harus operasi dan menginap sepekan. ( Foto: Pontianak Post)
Sudah lama orang tahu, bahwa dokter atau rumah sakit, adalah kelompok usaha yang bisnisnya “ menakut-nakuti” orang. Saya pernah ke rumahsakit memeriksakan benjolan di siku yang tiba-tiba muncul dalam sebulan terakhir. Dokter memeriksa, lalu bilang, saya perlu operasi. Itu hanya dilakukan tak lebih dari dua menit, setelah bertanya berapa lama sakit siku ini.
Harus Operaei Harus Menginap
Beaya operasi Rp 12 juta dan menginap di rumah sakit untuk kelas kelas 2, beaya kamar sehari Rp 8 juta untuk 10 hari. Ditambah obat dan lain-lain, sebaiknya siapkan sekitar Rp 30-32 juta.
Itu adalah hasil pemeriksaan di dua rumah sakit di BSD. Saya tidak memilih beroperasi karena dua hal. Beayanya terlalu mahal bagi saya, dan analisa dokter terhadap gejala benjolan sikut saya tidak serius. Dia cuma megang benjolan saya, tanpa memeriksa memakai alat apapun, sudah bisa bilang kemungkinan lendir atau kanker.
Saya memilih pulang ke rumah, melupakan bahwa saya pernah perisa siku tangan saya. Enam hari kemudian, benjolan itu hilang sendiri, dengan cara tak pernah memikirkan atau mengkhawatirkan sedetikpun soal sakit benjolan itu.
Tinggal Kelas Vip
Seorang teman bercerita tentang pengalamannya di rumahsakit. Anak kesayangannya masuk rumahsakit karena DB. Kabarnya trombositnya terus menurun dan itu berbahaya. Dokter menyarankan agar menginap di rumahsakit di daerah Jakarta Selatan. Ibunya panik, menelpon suaminya yang sedang ada di Bali. Anaknya diminta segera menginap di rumah sakit. Bagian administrasi mengatakan bahwa kamar tinggal tersedia di Kelas VIP. Per malam 1,300,000. Mau tak mau, anaknya langsung masuk ke sana. Selama 8 hari, ia habis Rp 10,300,000 untuk kamar saja dan dengan obat dan beaya dokter total Rp 31,400,000.
Saat membayar itu, si isteri bertanya pada bagian administrasi, harga Kelas Satu, yang dijelaskan bahwa haraga kamara kelas 1 Rp 950,000. Sepertinya masih banyak kamar berbagai kelas. Sang isteri kaget, untung tidak pingsan.
Banyak kisah bagaimana dokter dan rumahsakit menikmati keuntungan dari konsep menakut-nakuti pasien. Mungkin anda bisa bercerita pengalaman anda sendiri dan menuangkan di Seide.com sebagai koreksi, kritik dan saran bagi rumahsakit yang saat ini semakin jauh dari sentuhan kemanusiaan dan jauh dari membantu masyarakata agar cepat sembuh dengan beaya murah.
BACAAN LAIN
Sehat atau Sakit itu Anugerah Allah, Syukurilah!
Roy Suryo Tidak Berakting. Pikiran Mengubah Orang Sehat Menjadi Sakit Mendadak
Selelah Baca Al Quran, Kini Memaksakan Jilbab di Tempat Umum
