Kata paling penting dalam dunia digital kripto atau NFT bahkan Metaverse adalah blockchain. Blockchain menyimpan data di jaringan internet yang terdesentralisasi yang tak mungkin diubah atau dipalsukan, sebab semua orang yang bisa mengakses, mengawasinya. ( Foto: Dogi.com)
Membicarakan koin kripto atau NFT bahkan Metaverse, tak bisa menyisihkan istilah blockchain. Blockchain meruupakan database di jaringan digital internet, yang tidak dapat diubah atau diakali. Anda hanya dapat menambahkan data dalam database ini namun tidak dapat menghapus atau mengubahnya di masa mendatang.
Blockchain seperti sebuah buku keuangan yang terbuka dan bisa diperiksa siapapun terbuka, sehingga membuat data yang ada tidak bisa diubah atau diakali.
Setiap data ini dikelompokkan ke dalam struktur yang disebut “blok”, dan kemudian dihubungkan dengan blok sebelumnya. Blok-blok tersebut terhubung melalui sidik jari digital, yang disebut hash, yang menjadikan amat gampang untuk dideteksi jika seseorang mencoba untuk menipu/mengubah/memodifikasi transaksi sebelumnya. Karena setiap blok terhubung seperti rantai, makanya disebut blockchain.
Blockchain memastikan tidak ada yang dapat memanipulasi riwayat transaksi masa lalu.
Melihat Fundamental
Ketika investor membeli saham, investor akan melihat ke fundamental perusahaan. Berinvestasi dalam cryptocurrency hampir sama, namun alih-alih melihat perusahaan, investor akan melihat ke dalam teknologi dan sistem cryptocurrency.
Beberapa orang percaya pada dasar cryptocurrency, sehingga mereka akan memegang (HODL, dari kata yagn benar HOLD) cryptocurrency untuk waktu yang lama. Cara termudah untuk berinvestasi adalah dengan membeli dan mengumpulkan cryptocurrency sedikit demi sedikit, metode yang disebut Dollar Cost Averaging.
Hal terbesar tentang berinvestasi dalam Cryptocurrency adalah Anda dapat memulai dari yang kecil. Bahkan hanya dengan Rp 20.000, Anda dapat membeli cryptocurrency dengan mudah menggunakan Aplikasi Pintu.
Perdagangan Cryptocurrency
Banyak pengguna cryptocurrency juga menggunakan coin kripto untuk berdagang, yang berarti mereka ingin mendapatkan keuntungan dalam jangka waktu pendek. Cara yang paling umum adalah seorang trader akan membeli cryptocurrency dengan harga rendah dan kemudian ketika harga naik, seorang trader akan menjual asetnya. Baik semuanya atau hanya diambil keuntungannya saja.
Seorang trader ( pedagang koin kripto) perlu menggunakan analisis teknis untuk melihat sejarah harga, grafik, dan sarana informasi lainnya untuk memprediksi pergerakan harga. Itu sebabnya, sebelum masuk dan berinvestasi, mempelajari profil dan spesifikasi kripto, sasngat membantu sukses di bidang kripto.
Trading cryptocurrency dapat menguntungkan tetapi juga memiliki risiko tinggi lantaran harga cryptocurrency masih fluktuatif, bahkan violatif. Hari ini haraga bisa naik 1,000% namun dalam waktu singkat bisas terjungkal paling dasar, nyaris tak berharga.
Tidak seperti perdagangan saham atau valas, enaknya perdagangan mata uang kripto bekerja 24/7 sepanjang tahun tanpa waktu henti. Dibutuhkan disiplin dan juga jam latihan untuk menguasai trading cryptocurrency.
Penghasilan Pasif dengan Kripto
Selain trading dan berinvestasi, ada banyak cara untuk mendapatkan penghasilan pasif melalui cryptocurrency. Diantaranya dengan Mining ( menambang). Para Penambangan menggunakan kekuatan komputer untuk mengamankan jaringan mata uang kripto seperti Bitcoin, dengan imbalan. Untuk memperoleh hadiah, setiap penambang harus bersaing satu sama lain untuk membuat blok dengan memecahkan algoritma.
Saat ini, menambang Bitcoin menjadi sangat kompetitif sehingga Anda perlu ASIC (Application Specific Integrated Circuits) untuk melakukan tugas ini. Penambangan biasanya dilakukan dalam operasi skala besar, tetapi sebagai individu Anda juga dapat bergabung dengan penambang yang ada di kolam penambangan
Seorang teman kantor, rajin menambang dan setiap hari, minimal ia memperoleh USD 100 atau sekitar Rp 1,450,000.
Staking
Staking adalah alternatif untuk menambang. Staking menggunakan prosesor yang kurang padat karya dibandingkan menambang. Blockchain seperti Ethereum 2.0, Polkadot, atau Flow menggunakan staking dan bukan Mining.
Perbedaan antara Mining dan Staking adalah bahwa untuk menerima hadiah, seorang pemegang saham perlu menyimpan dana mereka di dompet dan kemudian melakukan fungsinya (seperti memvalidasi transaksi).
Staking bisa menjadi cara yang lebih mudah untuk mendapatkan cryptocurrency daripada menambang.
PENULIS: Mas Soegeng EDITOR : SEIDE
BACA LAINNYA