Seide.id – Dua ledakan di bandara Hamid Karzai, Kabul, kemarin menelan korban besar. Setidaknya 13 tentara Amerika gugur, 18 lainnya luka-luka. Korban sipil warga Afganistan, 60 orang meninggal dan puluhan lainnya terluka.
13 korban prajurit ini termasuk jumlah terbesar dalam satu insiden serangan di Afganistan. Terakhir, 25 Juli 2011, saat helikopter CH-47 Chinook ditembak granat roket Taliban mengakibatkan 30 pasukan tewas, 22 diantaranya anggota SEAL team 6.
“Tiga belas korban ini menjaga gerbang Abbey, mereka meninggal karena luka parah” ungkap Kapten Bill Urban, juru bicara komando pusat seperti yang dilansir oleh jaringan Tv-Aljazeera.
Evakuasi jalan terus
Meski mendapat serangan, Kenneth Mcenzie Jr jendral marinir, sekaligus komandan pasukan Amerika untuk wilayah Asia Tengah, bersikukuh tetap melanjutkan misi evakuasi bagi warga Amrika dan warga Afganistan sebanyak mungkin, selama mereka dilengkapi dokumen sah untuk meniggalkan negaranya.
“Misi kami memang membawa keluar warga Amerika, juga warga negara lain yang memegang visa imigran, staf kedutaan dan warga Afganistan yang terancam jiwanya bila ia tetap tinggal di Kabul” ucap McKenzie.
Sebelumnya, dua petugas Amerika di bandara memberitahu kantor berita AP, bahwa ke-13 prajurit yang gugur terdiri atas 12 orang marinir dan satu staf kesehatan. Namun kepastian dari mana kesatuan para prajurit ini belum ada keterangan resmi.
Bom Bunuh diri
Saat ini terdapat setidaknya 5.800 pasukan Amerika yang tengah bertugas menjaga bandara selama proses evakuasi berlangsung. Ledakan kemarin -menurut McKenzie- terjadi ketika para prajurit sedang melakukan tugas rutin, yakni memeriksa setiap orang yang hendak masuk ke dalam gerbang.
Selain ledakan, McKenzie menyebut ‘para penembak ISIS’ juga melepaskan tembakan ke arah kerumunan orang dan juga para penjaga militer. Keadan jadi semakin kacau.
Pelaku memang melakukan aksi bunuh diri dengan menempatkan banyak bahan peledak di dalam rompinya.
bersambung: