ISIS-K, afiliasi regional Afghanistan dari kelompok ISIS menyatakan bertanggungjawab atas serangan di masjid umat Syiah itu. Saat kejadian ada 300-an jemaah sedang melaksanakan salat Jumat.
Seide.id – Serangan bom bunuh diri di sebuah masjid di kota Kunduz – Afghanistan telah menewaskan sedikitnya 50 orang, kata para pejabat setempat. Pertistiwa ini merupakan serangan paling mematikan sejak pasukan AS dan meninggalkan negeri ini.
Mayat terlihat berserakan di dalam masjid Said Abad, yang digunakan oleh komunitas minoritas Muslim Syiah. Lebih dari 100 orang terluka dalam ledakan di kota utara.
Kelompok Negara Islam (ISIS) mengatakan mereka berada di balik serangan itu. Ekstremis Muslim Sunni telah menargetkan Syiah yang mereka lihat sebagai bid’ah.
ISIS-K, afiliasi regional Afghanistan dari kelompok ISIS – yang menentang keras pemerintah Taliban, telah melakukan beberapa pemboman baru-baru ini, sebagian besar di timur negara itu.
Zalmai Alokzai, seorang pengusaha lokal yang bergegas ke rumah sakit untuk memeriksa apakah dokter membutuhkan donor darah, menggambarkan melihat adegan kacau setelah serangan itu. “Ambulans akan kembali ke tempat kejadian untuk membawa orang mati,” katanya kepada kantor berita AFP.
Pejabat keamanan setempat yang dikutip oleh Tolo News mengatakan bahwa lebih dari 300 orang sedang menghadiri salat ketika serangan itu terjadi.
Ada kekhawatiran bahwa jumlah korban tewas akan meningkat lebih lanjut. Tulis BBC.
Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan pemboman hari Jumat adalah “serangan mematikan ketiga minggu ini yang tampaknya menargetkan sebuah lembaga keagamaan” dan merupakan bagian dari “pola kekerasan yang mengganggu”.
PBB merujuk pada pemboman hari Minggu di dekat sebuah masjid di ibu kota Kabul dan serangan terhadap sebuah madrasah di kota timur Khost pada hari Rabu, yang menewaskan tujuh orang dan melukai 15 orang lainnya.
Meskipun belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab sejauh ini, serangan ini memiliki ciri khas IS-K, kelompok yang menargetkan bandara Kabul dalam pengeboman yang menghancurkan pada bulan Agustus.
Kelompok tersebut telah berulang kali menargetkan minoritas Syiah Afghanistan di masa lalu, dengan pembom bunuh diri menyerang masjid, klub olahraga dan sekolah.
Dalam beberapa pekan terakhir, ISIS juga meningkatkan kampanye serangan terhadap Taliban. (bbc/dms)