Kepakatan akhirnya tercapai dengan syarat Meng dapat secara formal membantah sejumlah tuduhan utama yang disampaikan AS, dan mengakui tuduhan lainnya. Meng, misalnya, mengaku secara sengaja membuat pernyataan palsu untuk HSBC. Tiba di Shenzhen – China disambut meriah di bandara. – foto Xinghua.
Seide.id – Setelah menjalani masa tahanan selama tiga tahun, Meng Wanzhou, 46, eksekutif Huawei dibebaskan Kanada. Ini sekaligus mengakhiri ketegangan antara China dengan Barat.
Meng Wanzhou terbang dengan maskapai Air China ke Shenzhen pada Sabtu (25/9) malam, hanya beberapa jam setelah dua warga Kanada yang dibebaskan oleh China kembali ke negaranya. Dia dikabarkan telah tiba di rumah
“Saya akhirnya pulang!” kata Meng, seperti dikutip dari Global Times, tabloid di China yang dimiliki oleh Partai Komunis yang berkuasa.
“Di mana ada bendera China, di sana ada keyakinan,” Meng menambahkan. “Jika keyakinan memiliki warna, itu pasti merahnya China.”
Meng Wanzhou, yang juga dikenal dengan nama Sabrina Meng dan Cathy Meng – petinggi sekalis pewaris perusahaan perangkat teknologi multanasional Huawei, ditahan atas tuduhan AS, namun kemudian dibebaskan setelah kesepakatan yang dibuat antara jaksa penuntut Kanada dan AS.
Meng berstatus tahanan rumah di kediamannya di Vancouver yang bernilai jutaan dollar, selama hampir tiga tahun.
“Hidup saya telah dijungkirbalikkan. Masa-masa itu sungguh mengganggu buat saya,” kata Meng kepada wartawan setelah dibebaskan Kanada.
“Semua ada hikmahnya. Saya tidak akan lupa semua doa yang saya terima dari orang-orang di seluruh dunia,” lanjutnya.
Tak seberapa lama kemudian dia menumpang pesawat maskapai Air China menuju Kota Shenzhen.
Beberapa jam setelahnya, Meng mendarat di Shenzen, China, dan disambut dengan tepuk tangan dari orang-orang yang berkumpul di bandara.
Syarat-syarat pembebasan Meng Wanzhou dilaporkan dinegosiasikan secara alot antara para diplomat AS dan China, tulis BBC.
Kesepakatan akhirnya tercapai dengan syarat Meng dapat secara formal membantah sejumlah tuduhan utama yang disampaikan AS, dan mengakui tuduhan lainnya. Meng, misalnya, mengaku secara sengaja membuat pernyataan palsu untuk HSBC.
AS menuduh Meng mengelabui bank HSBC mengenai niatan Huawei dalam menjalin hubungan dengan perusahaan bernama Skycom sehingga bank tersebut berisiko melanggar sanksi-sanksi AS terhadap Iran.
Melalui kesepakatan pembebasan itu pula, Departemen Kehakiman AS menangguhkan proses penuntutan terhadap Meng sampai Desember 2022. Jika dia mematuhi persyaratan yang ditetapkan pengadilan, kasus ini akan digugurkan.
Setelah kesepakatan itu tercapai, pihak kejaksaan mengatakan kepada pengadilan bahwa mereka menggugurkan upaya untuk mengekstradisi Meng ke AS dan pengadilan sebaiknya membebaskan dia. (BBC/GT/dms)