Seide.id – Luhut Binsar Pandjaitan mengancam siapa saja yang memainkan harga obat, dengan menaikkan seenak perutnya akan berurusan dengan pihak Kepolisian dan Kejaksaan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi mensinyalir ada pihak-pihak yang berupaya menangguk keuntungan pribadi di tengah masa pendemi yang menyulitkan kehidupan rakyat.
“Jangan coba-coba, ini taruhannya buat rakyat. Bukan masalah yang lain. Keselamatan rakyat adalah tugas pemerintah seperti tertuang dalam konsititusi” ucap Luhut kepada wartawan saat konferensi pers virtual Sabtu, 3 Juli, hari ini.
Luhut sudah berdiskusi dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin karena adanya indikasi harga obat yang mulai dinaikkan seenaknya.
Obat Ivermectin, misalnya, harganya sudah sampai puluhan hingga ratusan ribu di pasaran, padahal harga sebenarnya hanya di kisaran Rp 7.800 sampai Rp 10.000 saja.
Masyarakat lalu ingat langkanya masker di awal pandemi. Masker yang semula berharga sekitar 2-3 ribu, bisa melonjak hingga sepuluh ribu lebih satunya, atau, bisa mencapai ratusan ribu per-dusnya.
“Jadi saya bilang Pak Budi untuk membuat patokan harga di bawah 10 ribu, tertinggi hanya 10 ribu saja!” ujar Luhut.
Saat ini, demikian Luhut, Budi sudah mengeluarkan Peraturan Menteri mengenai Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk obat yang kerap digunakan di saat pandemi Covid-19, dengan demikian harga-harga menjadi wajar dan terjangkau masyarakat.
Kabareskrim Komisaris Jendral Agus Andrianto, bersama-sama pihak Kejaksaan diminta untuk tidak ragu-ragu agar menindak dengan tegas siapa saja yang bermain-main dengan harga obat.
“Tidak ada backing-backingan. Tidak ada urusan itu! Pokoknya cabut sampai ke akar-akarnya! Kita benar benar tidak main-main! Jadi kita back-up Kemenkes karena ini menyangkut keselamatan manusia” kata Luhut. (gun)