Seide.id – Polisi telah menangkap anak dari Akidi Tio, yakni Heriyanti alias Ahong, Senin, 2 Agustus 2021. Dan kini dalam pemeriksaan secara intensif oleh Polda Sumsel.
Terbukalah pertanyaan publik selama ini mengingat jati diri Akidi Tio sangat tertutup, rahasia, dan tak banyak diketahui publik, yang pada tanggal 26 Juli lalu –secara mengagetkan- telah menyumbang 2 T untuk penanganan Covid-19 di Sumatera Selatan, yang diserahterimakan melalui Polda Sumsel.
Bagaimana bisa, seseorang yang jati dirinya gelap, antah berantah, sekonyong-konyong bisa menyumbang uang demikian besar?
Publik ingat, dalam upacara secara simblis ‘uang sebesar 2T’ minggu lalu, dihadiri oleh Gubernur Sumsel H Herman Deru, Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri, Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Dra Lesty Nuraini Apt Kes dan Danrem 044/Gapo, Brigjen TNI Jauhari Agus Suraji.
Dan ternyata kini terkuak kalau sumbangan itu hanya pepesan kosong?
Mengenakan baju batik dan bawahan hitam, Heriyanti tiba di Mapolda Sumsel pukul 12.59 WIB bersama dengan tim dari Direktorat Kriminal Umum. Wanita itu hanya membisu saat dicecar berbagai pertanyaan oleh wartawan.
dr Hardi Darmawan, yang minggu lalu ikut menyerahkan ‘donasi’ adalah bukan sosok sembarangan di Palembang. Ia dikenal dermawan dan pernah mendapat penghargaan oleh Paus di Vatikan, karena giat dalam aksi sosial dan kemanusiaan.
Dokter Hardi juga ikut dalam rombongan sempat menjawab jika uang tersebut ada. “Uangnya ada. Tapi tidak pernah melihat secara fisik,” kata dr Hardi Darmawan meyakinkan sejumlah awak media.
Hingga kini belum ada penyataan resmi dari Kapolda Sumsel, Irjen Pol Eko Indra Heri terkait kasus ini.(gun)
