seide.id-Setelah menyerap aspirasi dari berbagai pihak, akhirnya Presiden Joko Widodo membatalkan rencana penyaluran vaksi-19 berbayar bagi individu yang semula akan dilakukan melalui jarigan klinik Kimia Farma.
Pernyataan penting ini disampaikan oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Istana Negara, Jakarta pada Jumat, 16 Juli 2021.
“Presiden telah memberi arahan tegas, untuk vaksin berbayar semuanya dibatalkan dan dicabut” demikian Pramono Anung.
Dengan batalnya vaksin berbayar, maka penyaluran vaksin akan tetap berlaku seperti biasanya dan semua diberikan secara gratis!
Beberapa hari sebelumnya, KPK melalui ketuanya Firli Bahuri telah memberikan catatan penting bahwa penyaluran vaksin berbayar efektifitasnya rendah dan tata kelolanya berisiko, termasuk rawan dikorupsi.
Hal itu disampaikan Firli saat menghadiri rapat bersama dengan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri kesehatan Budi Gunadi, Menteri BUMN Erick Thohir, Kepala BPKP dan Jaksa Agung, Rabu 14/7/2021 lalu.
Vaksin berbayar dalam perkembangannya kelak berpotensi memunculkan tangan-tangan baru yang masuk, termasuk munculnya reseller. Rendahnya jangkauan Kimia Farma juga menjadi perhatian KPK.
Mengenai Vaksinasi Gotong Royong, mekanisme penyalurannya tetap melalui perusahaan, dimana perusahaan yang akan menanggung seluruh biaya vaksinasi bagi semua karyawannya.
“Sehingga mekanismenya tetap, baik itu yang gotong royong maupun yang sekarang berjalan digratiskan oleh pemerintah, “ kata Anung. (gun)