Oleh: Tavip Pancoro
Seide.id – Perjumpaan saya dengan Buah Dusta, sejatinya bermula saat saya datang meliput usaha Kebon Anggur Bandung, milik pasangan suami-istri Aminudin Saleh, alias Ami, dan istrinya, Kiki Maria Hodijah, yang akrab disapa Ibu Kiki, di Jalan Anggacarang, RT 01/RW 05, Kelurahan Mekarwangi, Bojongkaler Kidul, Bandung.
Saya tergoda meliput kebun anggur ini, antara lain karena lokasinya yang terletak di sebuah jalan berpenduduk padat, serta profesi awal pasangan Ami dan Ibu Kiki yang semula lebih banyak bergelut sebagai perajin batik ikat celup.
Berkat usaha batiknya ini, keduanya bahkan sempat berpameran hingga ke Belgia, nun jauh di Eropa sana.
“Pandemi-lah yang membuat kami jadi lebih fokus mengembangkan budidaya tanaman anggur,” ungkap Ibu Kiki. Di hadapannya, saat itu, terhampar ratusan pohon anggur siap petik yang sangat menggoda mata dan mulut saya untuk segera mencicipinya.
Apalagi, yang tertanam di kebun seluas 300-an meter itu, semuanya, adalah jenis tanaman anggur import, seperti Transfiguration, Ninel, Jupiter, Akademik, Oscar, Baikonur, Julian, Manicur Finger, Dogema, Lipia, Arra 15, Taldun, dan masih banyak lagi.
Nah, di sela-sela aktivitas meliput (tentu sambil sekalian mencicipi) anggur-anggur inilah, mendadak Ami, suami Ibu Kiki,mengajak saya ke salah satu sudut kebunnya itu. Di sana, rupanya, tertanam sebatang pohon rindang dalam pot, yang disebut oleh Ami sebagai Pohon Dusta. “Nama aslinya, sih, Miracle Fruit,” ujar lelaki kelahiran Bandung, 18 Maret 1974, itu.
Mendengar namanya yang tidak biasa, saya pun sontak tertarik mencicipi buah berwarna merah, dengan besaran sekitar ujung kelingking normal orang dewasa, itu.
Ami berpromosi, ada sensasi yang akan saya rasakan, seusai mencicipi buah langka tersebut.
Sebelum mencicipi buah ini, atas saran Ami, saya terlebih dahulu mencicipi buah lain yang rasanya sangat asam, serta cabai rawit hijau yang sangat pedas. Setelah itu, saya langsung mencicipi Buah Dusta yang punya daging sangat tipis, dengan rasa yang juga lumayan asam. Selanjutnya, saya diminta Ami untuk mencicipi kembali buah dan cabai yang sudah saya cicipi sebelumnya.
“Di situ nanti langsung terasa khasiat dan sensasi dari Buah Dusta,” ujar Ami.
Dan, ternyata, bapak dua anak ini tak berdusta. Terbukti, saya langsung merasakan sensasi itu, begitu buah berasa sangat asam dan cabai pedas yang sudah saya cicipi sebelumnya, kembali menyentuh gigi dan lidah di mulut saya. Buah yang saat pertama kali dicicip terasa sangat asam , kini jadi terasa manis. Sedangkan cabe yang semula pedas, mendadak hanya terasa panas di lidah, dan tidak pedas lagi.
Sesuai artikel yang ditulis oleh Diah Ayu Lestari pada 21 Desember 2020 di HELLO SEHAT, miracle fruit memang sejenis buah yang memiliki kemampuan untuk mengubah rasa makanan di lidah.
Punya nama ilmiah Synsepalu Dulcificum, buah ini terkenal mengubah rasa apa pun menjadi manis, berkat mengandung protein khusus yang disebut Miraculin.
Miraculin adalah sejenis glikoprotein. Artinya, molekul protein pada miraculin berikatan dengan rantai karbohidrat.
Miraculin tidak memiliki rasa manis. Namun, molekul protein ini mampu berikatan dengan bintil-bintil pengecap pada permukaan lidah. Proses pengikatan itu kemudian mengubah bentuk protein pada bintil-bintil lidah yang berfungsi mengecap rasa manis.
Maka, seluruh makanan yang semula terasa pahit atau asam akan terasa manis begitu usai mencicipi buah ini.
Berkat khasiat uniknya itu, buah asli Afrika Barat ini dinilai berpotensi untuk digunakan sebagai pemanis alami yang aman bagi penderita diabetes. Kendati tidak mengandung banyak nutrisi, namun buah ini menyimpan kandungan vitamin C, K, A, E, serta beberapa jenis asam amino yang cukup untuk membantu fungsi tubuh tetap normal.
Miracle fruit cukup mudah dibudidayakan. Tumbuh dalam bentuk semak atau pohon kecil setinggi tidak lebih dari 5,5 meter, tanaman ini bisa dikembangkan di lingkungan yang teduh, dan memiliki kelembapan tinggi.
Pada tahun ketiga atau keempat setelah ditanam, tanaman pun akan mulai memproduksi buahnya, yang salah satunya saya cicipi saat meliput di Kebon Anggur Bandung.
Khasiat buah dusta ternyata bukan dusta.
