Bukti Dulu, Rezeki Bakal Mengikuti

Seide. Id -Sejak awal diterima bekerja, saya tidak pernah bertanya, berapa besaran gaji dan fasilitas apa saja yang bakal saya peroleh. Hal ini tidak berarti saya meragukan atau tidak menghargai kemampuan sendiri. Tapi agar perusahaan itu melihat kemampuan dan hasil kerja saya dulu, lalu menentukan besaran gaji yang pantas dan sesuai standar keahlian.

Jika ada teman yang mengatakan saya ini bodoh dan bakal dimanfaatkan oleh perusahaan, maka saya hanya tersenyum dan mengucapkan terima kasih atas perhatiannya. Karena saya bekerja ingin memberi bukti terlebih dulu, dan rezeki bakal mengikuti.

Saya sadar-sesadarnya dengan kemampuan sendiri. Sesungguhnya saya mempunyai kelemahan dan kekurangan, sehingga saya harus banyak belajar, bahkan hingga tarikan nafas terakhir.

“Selalu belajar untuk memilah dan memilih serta menentukan langkah bijak agar hidup makin baik,” itulah filosofi saya dalam mensyukuri anugerah Allah yang sangat luar biasa ini.

Dengan diberi kesempatan belajar di perusahaan itu, saya bersyukur, karena dapat menimba ilmu dan menambah pengalaman sebanyak-banyaknya untuk bekal hidup, dan demi masa depan yang makin baik.

Jika perusahaan itu ternyata hanya memanfaatkan keahlian, tapi tidak mau memperhatikan kesejahteraan karyawan, maka dengan berjiwa besar saya mengucapkan terima kasih untuk undur diri. Karena saya telah diberi kepercayaan untuk belajar. Saya pun ke luar dari perusahaan tanpa beban, tapi ikhlas hati.

Jadi, jika saya sering ke luar masuk perusahaan untuk pindah kerja itu tidak berarti saya menganut ilmu kutu loncat. “Salah besar,” jika orang juga berasumsi, bahwa saya bekerja hanya sekadar memburu gaji besar. Sesungguhnya saya bekerja untuk pengembangan diri, dalam berpikir, berkehendak, dan berperilaku agar saya selalu komitmen, konsekuen, seia-sekata, dan bertanggung jawab.

Padahal, jujur, saya tidak bersikap kaku, karena saya mempunyai ‘tepa slira’, toleransi dan tenggang rasa. Bahkan saya selalu mengapresiasi perusahaan yang menghargai jenjang karier, hubungan personal yang baik, dan kekeluargaan. Jadi, tidak melulu soal gaji.

Jikapun hendak pindah kerja atau berwirausaha, saya selalu bicara lebih dulu dengan istri dan anak-anak untuk dimintai sumbang saran demi kebaikan bersama dan masa depan keluarga.

Sesungguhnya, hidup berumah tangga itu mengajari saya untuk saling menghargai, toleran, sabar, dan rela berkorban dengan ikhlas demi kebahagiaan keluarga.

Resepnya adalah membangun komunikasi yang baik antar anggota keluarga dengan mendulukan kepentingan bersama di atas kepentingan sendiri.

Selalu komitmen, konsekuen, dan bertanggung jawab dalam menjalani peran dalam keluarga menuju hidup bahagia.

Berani memberi bukti, maka rezeki bakal mendatangi.

Mas Redjo /Red-Joss

Cerpen: Rindu

Avatar photo

About Mas Redjo

Penulis, Kuli Motivasi, Pelayan Semua Orang, Pebisnis, tinggal di Tangerang