Orang yang banyak memakai otak kanan kemungkinan bunuh diri besar. Seperti seniman, artis, penyanyi, musikus. Sebaliknya yang banyak pakai otak kiri seperti intelektual, peneliti, kolumnis — jarang bunuh diri. Tapi yang terbaik adalah yang seimbang. Mereka yang pemakaian otak kanan dan kirinya seimbang hidupnya lebih stabil, indah, dan sehat.
Bagaimana caranya menyeimbangkan otak kiri dan kanan? Orang yang kecenderungan seninya tinggi (otak kanan) kudu sering melatih otak kirinya. Misal diskusi ilmiah, memecahkan persoalan matematika, dan rajin latihan asah otak (kuis dan teka teki silang). Sedangkan yg kecenderungan rasionalnya tinggi (otak kiri), kudu sering melatih otak kanannya. Misal, mendengarkan musik, nyanyian, mendalami puisi, dan menikmati lukisan.
Idealnya, pemakaian otak kiri dan kanan seimbang. Tapi itu sulit. Maka, salah satunya jangan sampai kosong. Kekosongan otak kiri itulah yang menyebabkan orang seperti Kurt Cobain, Whitney Houston dan Chester Bennington bunuh diri.
Kalau ilmuwan jarang yang bunuh diri. Otak kirinya yang rasional bisa mencegahnya.Otak kiri membuka wawasan berpikirnya di saat mau bunuh diri. Ini beda dengan seniman. Otak kanannya — bila terserang depresi berat — malah “mendorong” imajinasinya untuk bunuh diri. Makanya, kalau ada seniman/penyanyi depresi, segera temani. Ajak ngobrol hal2 rasional. Jangan diajak dengarkan musik. Supaya otak kirinya terbuka. Agar tak jadi bunuh diri.