Seide.id– Kontroversi Jakarta International Stadium (JIS) masuk dalam babak baru. Pasalnya nama stadion ini sempat hilang dari laman resmi daftar portofolio Buro Happold, kini nama JIS muncul kembali pada lamannya dengan perubahan keterangan. Ada pun Buro Happold merupakan konsultan arsitek dan desain yang digandeng Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam membangun JIS.
Buro Hapold, perusahaan kelas dunia asal Inggris ini diketahui banyak menangani stadion olahraga dan menyabet berbagai penghargaan. Tersebut di antaranya merancang stadion sepak bola modern di Liga Inggris, stadion Piala Dunia Qatar 2022 dan Tottenham Hotspur Football Stadium.
Dengan berbagai pengalaman tersebut, nama Buro Happold yang diseret dalam polemik yang terjadi pada JIS belakangan ini akhirnya membuat Buro Hapold bereaksi.
Kemunculan nama Buro Happold
Sebelumnya, nama Buro Happold memang tidak pernah muncul sebelum ada protes serius terkait JIS. Misalnya, robohnya pagar barrier sesaat sebelum launchingnya, Jakarta Propertindo (Jakpro) belum menyebut nama perancang asing.
Nama Buro Happold muncul secara resmi pada September 2022 setelah PSSI menyebut sederet hal yang membuat JIS belum layak menggelar laga sekelas FIFA. Membantah hal tersebut, Jakpro kemudian menyatakan dalam keterangan resminya bahwa JIS dirancang oleh Buro Happold.
Namun, meski adanya bantahan dari Jakpro pada PSSI, nama Buro Happold belum terlalu muncul ke permukaan.
Nama Buro Happold baru mencuat pekan lalu sebagai bantahan dari berbagai pihak setelah Ketua Umum PSSI Erick Tohir mengatakan, JIS tidak memenuhi standar FIFA dan akan direnovasi -selain mengganti rumputnya. Renovasi segera dilakukan untuk hal krusial di antaranya, menambah akses keluar masuk untuk keselamatan karena JIS hanya memiliki satu akses.
“Tentu sesuai dengan prioritas bahwa kita ingin memastikan suporter pulang dengan selamat, sejak awal saya selalu bicara tentang akses-akses,” kata Erick (4/7/2023)
Situasi semakin ramai dengan viralnya dua video . Pertama, video kesaksian yang menunjukan kemungkinan bahaya bisa terjadi karena penonton berjubel di area satu akses masuk keluar. Kedua, video sebuah bus yang kesulitan parkir karena plafpon JIS rendah.
Bersamaan dengan keramaian yang menyebut JIS tidak sesuai standar FIFA dan bantahan bahwa stadion dirancang oleh Buro Happold, mendadak nama stadion yang menghabiskan biaya Rp 4,2 Triliun ini dihapus dari laman resmi Buro Happold pada Jumat (7/6) malam.
FIFA hilang dari JIS
Menghilangnya nama JIS menimbulkan pertanyaan dari warganet kepada perusahan yang disebut merancang JIS.
Saat ini nama JIS telah muncul kembali pada laman resmi Buro Happold. Namun, ada beberapa bagian penting yang telah dihapus. Seide sempat mendokumentasikan versi keterangan sebelumnya.
Bagian yang dihapus pada keterangan terkait JIS di antaranya, dua kali penyebutan tentang FIFA (red-bisa jadi dimaksud sebagai standar FIFA).
Buro Happold Klarifikasi
Adanya perbedaan keterangan dari yang sebelumnya serta lingkup pekerjaannya, kemudian diklarifikasi.
Merujuk pada perkembangan situasi, Buro Happold merasa perlu untuk menjelaskan lebih detil di laman resmi perusahaan mengenai ruang lingkup pekerjaan dalam Proyek JIS guna menghindari kesalahan informasi dan persepsi, jelasnya.
“Tulisan yang telah diperbarui tersebut dimaksudkan agar publik memahami secara utuh dan tepat mengenai peran Buro Happold,” ujarnya tertulis pada keterangan resmi, dikutip dari Kompas.com serta berikut di bawah ini.
Pada penjelasannya, Buro Happold mengaku tidak diminta untuk mendesain stadion JIS, sehingga tidak pernah pula pihaknya merancang stadion ini.
“Pihak PT Jakarta Konsultindo (Jakkon) meminta Buro Happold untuk membuat panduan desain (design guidelines) serta memberikan jasa konsultasi, mulai Desember 2018 hingga Maret 2019,” jelasnya.
Disebut, selama masa pembuatan panduan, perusahaan memastikan agar seluruh aspek desain yang berkaitan dengan standar FIFA harus terpenuhi.
Lalu setelah rangkaian pekerjaan di atas selesai, Buro Happold diminta untuk meninjau konsep desain yang dipersiapkan oleh pihak lain, alias konsultan yang ditunjuk oleh Jakkon. Namun dalam pemeriksaan, ditemukan hal-hal yang ternyata tidak sesuai dari panduan yang telah ditentukan.
“Hasil tinjauan perusahaan mengidentifikasi beberapa aspek yang ternyata tidak sesuai dengan panduan konsep desain orisinal dari Buro Happold. Temuan ini telah disampaikan oleh Buro Happold dalam surat terpisah,” ungkap Buro, dikutip Kompas.com (9/7)
Buro Happold juga menyatakan pada lamannya, bahwa pihaknya tidak terlibat dalam pekerjaan konstruksi apa pun yang dilakukan selanjutnya.
(ricke senduk)