Refleksi yang keempat: Peduli adalah tentang Keterlibatan. Ada atau hadir mengulurkan tangan pertolongan.
Kehadiran seseorang yang tidak membawa manfaat bagi orang lain tidak ada bedanya dengan tidak ada atau tidak hadir. Ada atau tidak ada sama saja. Tidak membawa manfaat bagi orang lain.
Peduli adalah tentang ada dan hadir dengan sengaja untuk ambil bagian dlm kesulitan yang dialami sesama dan menawarkan bantuan agar dapat keluar bersama-sama dari problem yang dialami sesamanya itu.
Bentuk kehadiran dpt tampil dalam berbagai wajah. Jim Redmond lari dari pinggir lapangan menghampiri sang anak yang cedera dan nyaris putus asa. Jim hadir, bukan hanya secara fisik, tapi juga rohnya, menyatu dengan roh anaknya dan bersama-sama mengukir kejuaraan baru yang tak dpt diberikan oleh dunia ini, yakni kepedulian, yang melahirkan daya penggerak yang bernama “willingness to know,” “willingness to help dan “willingness to grow together”.
Kepedulian dpt menembus ruang dan waktu. Bisa hadir lewat apa saja. Dgn sapa pagi, lagu, novena, donasi, konsultasi, edukasi. Selama ada kepedulian selalu ada jalan untuk menyelesaikan apa yang awalnya nampak mustahil.
Dalam syair lagu Bridge Over Troubled Water sangat kental terlukis kepedulian Allah yang tak pernah kering bagi kita, manusia yang dicintai-Nya.
When you’re weary
Feeling small
When tears are in your eyes
I’ll dry them all
I’m on your side
Oh, when times get rough
And friends just can’t be found
Like a bridge over troubled water
I will lay me down
Like a bridge over troubled water
I will lay me down
Dari Dia saja mengalir kepedulian yang tak terbatas. Dia ada dan hadir untuk semua umat manusia. “Apa yang kau inginkan Aku perbuat bagimu?”, sapa-Nya kepada si buta. “Aku ingin dapat melihat”.
Salam sehat dan tetap tekun berbagi cahaya. (Jlitheng)