Ginjal Rusak Akibat Salah Cebok

Seide.id – Hal ini lebih banyak terjadi pada kaum perempuan. Tugas berat ginjal lebih dari satu pekerjaan. Tanpa perawatan yang baik, ginjal kita bisa sengsara. Akibatnya tugas penyaringan darah bisa terganggu. Menyaring darah adalah mengambil yang diperlukan, dan membuang yang tidak diperlukan (dibuang dalam bentuk urine).

Ada tugas tambahan ginjal, yaitu menjaga tekanan darah agar senantiasa normal. Ginjal akan mengeluarkan hormon kalau tekanan darah merendah. Ginjal juga ikut membantu memproduksi sel darah. Gangguan pada dua pekerjaan ini bisa berakibat tekanan darah kita jadi tidak stabil, dan kadar Hb (haemogloblin) juga bisa turun. Gangguan pada ginjal bisa menimbulkan hipertensi atau anemia (kurang darah).

Yang paling sering terjadi ginjal terganggu akibat adanya infeksi. Untuk urusan ini, kaum perempuan lebih rentan kena infeksi pada saluran kemihnya.

Penyebabnya ada dua :

Pertama saluran kemih bagian bawah (kemaluan) perempuan jaraknya lebih pendek dan lebih terbuka dibandingkan punya lelaki. Oleh karena itu perempuan lebih rentan kena infeksi bila sekitar kemaluan kurang bersih. Kebiasaan cebok dengan air (yang tidak selalu steril) adalah salah satu penyebabnya, maka untuk perempuan dianjurkan cebok memakai tisu khusus.

Penyebab kedua, kurang tertib memakai pembalut wanita. Kalau terlambat mengganti pembalut pada hari pertama haid, darah kotor menjadi media subur bagi kuman. Ini awal risiko saluran kemih terinfeksi. Gejalanya anyang-anyangan, nyeri perih pedih kalau berkemih. Mungkin disertai warna darah di urine.

Infeksi saluran kemih bagian bawah sering kambuh kalau tidak diterapi tuntas. Lama-kelamaan menjadi menahun (chronic urethritis) lalu naik menjalar menjadi infeksi kandung kemih cystitis, dan kalau terus dibiarkan berkembang akhirnya infeksi naik sampai ke ginjal (pyelonephritis).

Infeksi pada ginjal akan mengganggu fungsi ginjal itu. Infeksi ginjal juga bisa terjadi akibat ada batu ginjal. Batu tersebut menggesek saluran ginjal, lalu terjadi infeksi. Batu urat (uric acid) paling sering melukai saluran di dalam ginjal. Bila terjadi kencing berdarah disertai nyeri pinggang, kemungkinan akibat ada batu urat.

Batu ginjal jenis lain hanya menimbulkan keluhan nyeri pinggang, demam, dan sering kencing, selain kencing mungkin berwarna merah menyerupai air basuhan daging. Selain batu ginjal, adanya tumor ginjal juga bisa berakibat sama. Tumor itu biasanya berupa kista (cyst), bisa juga kanker ginjal.

Gangguan ginjal sering sekali kita abaikan, karena kalau yang terganggu baru sebagian kecil dari ginjal, keluhan sakit belum terlalu nyata. Kalau saja di awal gangguan dilakukan pemeriksaan darah untuk melihat fungsi ginjal, akan terlihat fungsi ginjal mulai menurun. Tanpa pemeriksaan itu orang akan merasa sehat-sehat saja. Paling-paling mendadak tensi darah naik, dan atau frekuensi kencing jadi lebih sering.

Ujung dari semua gangguan ginjal, akan berakhir dengan payah ginjal atau gagal ginjal (renal failure). Kalau semua fungsi ginjal sudah menurun akan terlihat dari hasil pemeriksaan darah (ureum dan creatinin naik di atas normal). Pada nilai kenaikan creatinin yang melampuai ambang tinggi, fungsi ginjal harus digantikan dengan cuci darah (hemodialyisis). Tanpa itu tubuh akan keracunan oleh sampah darah, dan berujung kematian.

Merawat ginjal selain mencegah risiko ter-infeksi dari bawah atau langsung oleh batu. Dengan membiasakan minum dengan jumlah yang memadai, tidak menahan kencing, bebaskan usus dari kuman (infeksi ginjal bisa dari pencernaan juga), selain kemungkinan sebaran infeksi TBC dari paru-paru. Lain dari itu asam urat jangan dibiarkan tinggi (lebih dari 7,0). Hipertensi dan kencing manis jangan dibiarkan berkomplikasi pada ginjal. Jangan pula lupa bahwa infeksi kemih bawah pada kaum perempuan juga sering terjadi, akibat salah arah sewaktu cebok/membersihkan diri sehabis buang air kecil atau buang air besar. Cara cebok yang salah ini sudah menjadi semacam “salah kaprah” dan sepertinya tidak pernah ada upaya koreksi.

Arah cebok untuk kaum perempuan, bukan dari belakang ke depan seperti yang pada biasa dilakukan (lihat gambar), melainkan seharusnya dari depan ke belakang. Memang agak sedikit repot. Namun kalau kebiasaan cebok dari belakang ke depan diterus-teruskan, kuman, bakteri dan bibit penyakit dari liang dubur akan terbawa ke depan ke saluran kemih perempuan yang sifatnya memang terbuka.

Infeksi saluran/kandung kemih kaum perempuan, juga sering terjadi kalau sehabis hubungan intim, kurang bersih membersihkan alat genitalnya. Biasakan langsung berkemih setiap habis hubungan intim supaya bila ada bibit penyakit di muara saluran kencing akan hanyut terbilas oleh urine dengan berkemih dan air pembilas. Mengartikan langsung berkemih pada setiap kali habis berhubungan intim, tentu pergi ke kamar kecil secepatnya.

Mulai hari ini, ceboklah secara baik dan benar. Ajarkan ini kepada anak-anak gadis kita sejak usia dini….

Salam Sehat!
Dr. Handrawan Nadesul.

IKUTI : Dokter Juga Perlu Belajar Kehidupan