Oleh MAS SOEGENG
Dalang Ki Manteb Soedarsono yang biasanya mendalang, suatu pagi berpidato di sebuah gedung pertemuan berjoglo. Ia lantang mengatakan bahwa dia tak percaya adanya covid. Ia menolak vaksin yang sudah disodorkan keluaraganya. Tak lama, pada tanggal 2 Juli 2021, Keponakan Ki Manteb, Ade Irawan, 28, mengabarkan bahwa dalang kondang itu wafat karena covid19.
Di lain tempat, dalam sebuah video, seorang penyembuh tradisional sedang memperlihatkan sedang menyembuhkan seorang yang terkena penyakit covid dengan cara menghirup udara dari mulut pasien ke dalam mulutnya. Sesuai kepercayaannya, ia mengusir penyakit melalui tiupan dan hisapan. Ia mempercayai, covid itu tak ada. Tak lama, orang berpeci itu meninggal karena terkena covid.
Drama 4 Babak
Di medsos terkenal Drama 4 Babak. Itu status seseorang anak muda di facebook tentang pernyataan bahwa dia tak percaya Covid19. Babak Pertama adalah ketika dia tak percaya covid dengan menulis status,” Hei Corona. Dimanakah kau berada ? Kok saya di jalanan hanya melihat maskernya saja”.
Tak lama kemudian, ia unggah status lagi, “ Semoga yang selalu bilang Covid terkena dampaknya. “ Seperti biasa, komentar atas status ini riuh rendah. Babak ketiga, orang tersebut mulai menantang covid. Statusnya,” Tolong tunjukkan dimana ada covid ? Aku pengin ketemu kamu”. Lagi-lagi, komentar bertubi-tubi muncul. Ada yang mendukung, banyak yang mendoakan terkena.
Babak ke empat adalah ketika pria muda itu berselfia ria sedang memakai oksigen di wajahnya karena kesulitan bernafas. Dalam unggahannya di favcebook, ia meminta bantuan. “ Tolong bantu saya. Saya terkena covid,. Saya butuh darah O yang sudah pernah kena covid-19, untuk membantu kesembuhanku.,” tulisnya di facebook.
Tiba-tiba pria yang kabarnya tinggal di Jombang itu tak lagi pernah membuat status apapun di facebook. Diam. Selamanya.
Banyak Tak Percaya
Menurut survei Badan Pusat Statistik ( BPS), orang Indonesia yang tak percaya pada covid berjumlah 17% atau sebanyak 45,000,000 orang. Warga DKI yang tak percaya berjumlah terbesar yakni 33% dari penduduk DKI, tak percaya covid dan menolak di vaksin. Menurut MUI, sebanyak 605 ulama dan ustadz telah meninggal dunia karena covid19. Mereka meminta masyarakat pesantren untuk terus waspada terhdap penyakit ini.
Kaum nitizen menjuluki orang yang selalu ngeyel, denial dan selalu bicara dengan agama tapi mau menang sendiri dan tak patuh pada pemerintah, dijuluki Kadrun.
Kadrun itu bukan milik sekelompok agama saja. Di kristen juga ada kadrun. di Papua misalnya. Ada seseorang pendeta yang mengajak puluhan umatnya mengklaim mempersatukan beberapa gereja dengan menyatakan tidak percaya pada covid dan tak mau divaksin.
Seperti mencari perhatian, mereka tiba-tiba mencopot masker mereka, lalu membakar di api unggun seraya berkata, “ Kami tidak percaya covid dan vaksin”.
Aksi pada awal Agustus ini dlakukan di halam gereja GKII Samaaria, Distrik Kwamki Narama, Mimika, Papua. Mereka sengaja membuat video lalu memviralkan ke khalayak untuk memprovokasi umat lain. Menurut mereka viruscorona hanyalah hasil kesimpulan manusia. Bukan Tuhan. Selama ini mereka tetap melakukan kegiatan ibadan seperti sebelu ada pandemi, maupun PPKM Darurat.
Banyak contoh di medsos soal ketidakperacayaan terhadap covid ini dan akibatnya, tapi selalu saja orang nekad mengorbankan diri. Apakah mereka baru percaya setelah terkena covid dulu. Memang diperlukan kewarasan untuk berpikir sehat………