Conclave, Kardinal Juga Manusia

Conclave

Bagaimana pun Kardinal adalah manusia, memendam ambisi dan nafsu kuasa. Demi menjadi Paus, para kardinal yang bersaing saling mengungkapkan berbagai skandal rahasia mereka. Berbagai cara yang dilakukan untuk memperebutkan takhta suci itu menghadirkan ketegangan sepanjang film berlangsung.

OLEH DIMAS SUPRIYANTO

SEGALA hal ikhwal cerita tahta suci Vatikan menarik perhatian saya. Bagaimana pun ini agama yang mempersatukan 1, 4 miliar manusia di planit bumi dan kedudukannya yang unik. Meski terbagi dalam banyak Ordo, Katolik memiliki figur sentral, yakni Paus, yang menyatukan mereka.

Film ini berlatar belakang pemilihan Paus di Vatikan, yang membawa penonton ke dalam dunia di balik pintu tertutup Kapel Sistina, tempat para kardinal berkumpul untuk memilih Paus baru setelah kematian pemimpin tertinggi Gereja Katolik.

Diadaptasi ke layar perak dari novel berjudul sama karya Robert Harris, Conclave mengisahkan tentang proses pemilihan Paus di Vatikan. Banyak intrik politik dan manipulasi kekuasaan dalam rangka mengejar Takhta Suci. Sesuatu yang sangat ironis.

Dengan atmosfer yang menegangkan, film ini menyoroti permainan politik, rahasia yang tersembunyi, serta kejutan besar yang mengubah jalannya Conclave atau konklaf.

Setelah wafatnya Paus, para kardinal dari seluruh dunia berkumpul di Vatikan untuk melakukan pemilihan Paus baru melalui konklaf. Selama 72 jam, mereka melakukan pemungutan suara dan hasilnya, salahsatu dari mereka akan menjadi tokoh spiritual paling berkuasa di bumi.

Di balik pintu kapel yang terkunci, 118 kardinal dari seluruh dunia memberikan suara mereka dalam pemilihan paling rahasia di dunia. Mereka adalah orang-orang suci. Namun, mereka juga memiliki ambisi. Dan mereka saling bersaing di antara satu dan lainnya. Politik kepentingan, korupsi, hingga skandal mewarnai proses pemilihan pemimpin tertinggi gereja Katolik ini.

Paus adalah posisi tertinggi di antara para kardinal yang, ternyata dipilih dan diperebutkan.

Sebagai entitas yang berdaulat, Takhta Suci bermarkas di, beroperasi dari, dan menjalankan “kekuasaan eksklusif” atas enklave Negara Kota Vatikan yang independen di Roma, di mana Paus merupakan pemegang kedaulatan.

Film Conclave – melalui skenario yang ditulis Peter Straughan – menghadirkan intrik perebutan kekuasaan dengan cara yang aneh bahkan berbau teror demi ambisi pribadi masing-masing.

Di bawah Dekan Kolese Kardinal, Thomas Lawrence (Ralph Fiennes) dari Britania Raya, Vatikan mengadakan konklaf untuk memilih pengganti Paus dari empat kandidat utama.

Mereka adalah Aldo Bellini (Stanley Tucci) dari Amerika Serikat yang merupakan seorang progresif, Joshua Adeyemi (Lucian Msamati) dari Nigeria yang merupakan seorang konservatif sosial, Joseph Tremblay (John Lithgow) dari Kanada yang merupakan seorang moderat dan Geoffredo Tedesco (Sergio Castellitto) dari Italia yang merupakan seorang tradisionalis yang gigih. Kehadiran Suster Agnes (Isabella Rossellini) dalam pusaran pemilihan ikut menarik perhatian.

Dalam pertemuan ini, hadir seorang kardinal yang tidak seorang pun pernah dengar namanya – Vincent Benítez, seorang kardinal in pectore, yang diangkat oleh paus secara rahasia untuk melindungi identitasnya. Dengan demikian, panggung telah disiapkan untuk pertarungan.

Kolese secara mayoritas memilih Benitez dalam pemungutan suara ketujuh, dan ia memilih nama kepausan, Inosensius. Namun ini bukanlah akhir kisah. Setelah Benitez resmi jadi Paus baru, ada fakta terbaru terungkap yang membuat Lawrence semakin tercengang.

Conclave unggul dari sisi visual maupun tata suara . Derit pintu dan penutupannya, gesekan besi baja pengunci, sangat menggetarkan.

Bagaimana pun Kardinal adalah manusia, memendam ambisi dan nafsu kuasa. Demi menjadi Paus, para kardinal yang bersaing saling mengungkapkan berbagai skandal rahasia mereka. Berbagai cara yang dilakukan untuk memperebutkan takhta suci itu menghadirkan ketegangan sepanjang film berlangsung.

Pada akhirnya, orang-orang yang berkuasa hanyalah manusia biasa, yang mampu melakukan tipu daya, delusi, dan kemunafikan yang sama seperti Anda atau saya.

Novelis Robert Harris – yang sebelumnya merupakan jurnalis politik – menempatkan orang-orang yang tidak sempurna di atas panggung besar, dengan pakaian mewah, membekali mereka dengan kekuatan retorika yang tinggi .

Film Conclave merebut empat piala pada BAFTA Awards (ke-78 tahun 2025 di Royal Festival Hall London, Senin (17/2/2024) pagi WIB. Film Conclave mendapat 12 nominasi pada BAFTA Awards ke-78, dan berhasil membawa pulang empat piala untuk kategori bergengsi, termasuk Film Terbaik (Best Picture).

Dari ulasan para kritikus, adegan adegan dari film ini menampilkan proses pemilihan Paus memiliki akurasi tinggi. Sutradara Edward Berger tak piawai menampilkan drama, melainkan banyak menampilkan detail. Sangat menarik bagi mereka yang ingin tahu dunia dalam di lingkungan pusat umat Katolik.

Meski mengemban jabatan suci sebagai wakil Tuhan di bumi, pemangkunya tetap saja manusia biasa yang tidak sempurna.

Ini tontonan berkualitas yang sungguh beruntung saya menyaksikannya. Sahabat Kristen saya, Herman Wijaya membawa saya ke bioskop Ramayana XXI Depok, petang kemarin.

Di ruang teater 4 hanya lima orang yang nonton pekan kemarin. Satu di antaranya, anak muda yang keluar sebelum film berakhir. Ini film rama berat bagi mereka yang mendambakan aksi. Sepanjang film ini lebih banyak omong. Selain visual di dalam kapel Vatikan yang didominasi warna merah, dengan tata suara mencekam.

Sembari buka puasa di depan Mall Ramayana saya katakan, apa yang terjadi di balik dinding Vatican juga terjadi lembaga agama lain. Kehebohan di pemilihan pimpinan ormas Islam terbesar di tanah air – beberapa tahun lalu – juga kurang lebihnya seperti itu.

Kalau sudah menyangkut jabatan dan kekuasaan, semua sama saja. ***

Avatar photo

About Supriyanto Martosuwito

Menjadi jurnalis di media perkotaan, sejak 1984, reporter hingga 1992, Redpel majalah/tabloid Film hingga 2002, Pemred majalah wanita Prodo, Pemred portal IndonesiaSelebriti.com. Sejak 2004, kembali ke Pos Kota grup, hingga 2020. Kini mengelola Seide.id.