Di Jerman menurut data asosiasi kopi ada sekitar 66 juta orang yang mengkonsumsi kopi secara reguler. Konsumsi kopi per kapita tahun lalu mencapai 212 liter, naik dari 209 liter pada tahun sebelumnya.
Padahal, selama pandemi banyak cafe dan tempat mionum kopi yang tutup. Kopi measih menempati peringkat teratas sebagai minuman favorit watrga Jerman, di tempat kedua air mineral dan di tempat ketiga bir.
Bagi konsumen, daerah asal kopi sekarang makin penting ketika mereka memilih kopi. Juga kopi dengan label ramah lingkungan dan perdagangan adil makin dicari.
Setiap tahun, omset kopi ramah lingkungan naik hampir sepuluh persen. Pangsa pasarnya tahun lalu di pasar kopi Jerman mencapai 13 persen, dengan kecenderungan akan terus naik di tahun-tahun mendatang.
“Keberlanjutan sekarang menjadi isu penting bagi konsumen, dan sudah jadi bagian dari kualitas, selain aroma dan rasanya,” kata Philip von der Goltz, Direktur perusahaan List & Beisler yang bergerak di bidang perdagangan kopi. Dia adalah salah satu penulis Coffee-Report yang dikeluarkan lembaga PBB International Trade Centres (ITC), yang membantu perusahaan-perusahaan menengah dan kecil menerobos pasar.
Laporan ITC sudah menjadi buku standar bagi para pengusaha kopi dan dikeluarkan sepuluh tahun sekali. “Orang sekarang ingin produk ramah lingkungan”, kata Philip von der Goltz. “Dan hal itu sudah dipahami para petani dan produsen kopi sebagai tema penting”.
Selanjutnya, Perubahan Iklim Mengancam Petani Kopi