Bursa Kripto berjatuhan satu-persatu diekploitasi pemilik sserta menjadi ajang peretasan yang tak mampu disingkrikan oleh para ahli di bisnis aset kripto. Bersamaan dengan melemahnya dunia ekonomi, cryptocurrency terengah-engah meneruskan hidupnya. ( Foto: CoinGeek)
Akhir tahun 2022, pembicaraan aset kripto dipenuhi dengan sosok kontroversial, Sam Bankman-Fried dan Bursa FTX yang jatuh. Nasib Sam dan FTX, masuk dalam katagori tertimpa Crypto Winter. Sebuah istilah untuk musim dingin kripto di pasar tahun2022. Banyak institusi keuangan kripto berjatuhan. Satu demi satu.
Dimulai dengan stablecoin algoritmik Terra USD, disusul Three Arrows Capital, Voyager digital, Celcius, FTX dan paling akhir BlockFi.
Tentu saja, tahun 2022 tak hanya soal kejatuhan. Justru tahun 2022 dimulai dengan hal fantastis tentang kripto. Pertandingan Super Bowl, acara olahraga terbesar dunia di AS, menampilkan iklan heboh perusahaan kripto macam Coinbase, crypto.com dan FTX. Mereka jor-joran uang untuk menggaet calon investor mereka. Para penonton bisa merekam kode di iklan dan langsung terhubung dengan bursa Coinbase.
Di Bahama dan Miami bahkan Bali ada konferensi tentang Bitoin. Mereka diskusi dari pagi hingga malam. Pada tengah malam, mereka berpesta bahwa kripto masih punya nafas untuk hidup lebih baik.
Namun, harga kripto terus turun. Menukik tajam. Harga Bitcoin dari Rp 850 juta kini nyungsep ke angka Rp 260 juta. Nilai Doge yang sering bikin orang kaya mendadak, dari Rp 22,000, tinggal Rp 1,118. Rata-rata kemunduran nilai kripto dari 70% hingga 90%. Uang kripto hilang dari kapitalisasi pasar lebih dari $ 2 triliunan. Sulit melihat kenyataan jika nilai segini dirupiahkan. Terlalu mengerikan melihat uang sebanyak itu menguap di aset kripto.
Semuanya ini dimulai dari bulan ke bulan. Pada Januari dan Februari 2022, kita melihat ada peretasan di berbagai institusi aset kripto. SEC mendenda BlokFi dengan peretasan pada Ronin. Tak lama, TerraUSD runtuh digerogoti pemiliknya sendiri. Gemini juga digugat masalah penerapan aset kripto. Di bulan itu juga Celcius membekukan penarikan.
Ekonomi dunia melemah. banyak perusahaan mengurangi karyawan. Pada Juni, Coinbase memotong 18% stafnya. Padahal, baru saja meeka memperoleh banyak pelanggan dari iklan mereka. Saat ada peretasan di Horizon Bridge
Three Arrows mengajukan kebangkrutan.
Bulan Juli, Voyager Digital menyusuk mengajukan kebangkrutan, diikuti
Celsius. Pada Agustus, Saylor dari MicroStrategy melepaskan peran CEO yang selama ini dipegang. Banyak orang berpendapat karena Saylor terlalu serakah memborong Bitcoin yang nilainya terus menurun.
Sanksi AS Tornado Cash diberlakukan berkaitan pinjam-memimjam.
Co-CEO Alameda Trabucco mengundurkan diri di bulan Agustus itu.
Menjelang September terjadi berbagai peretasan yang disebut Winter Crypto Hacker. Petinggo Bursa Kraken, Powell melepaskan peran CEO karena persoalan internal.
Pada Oktober, SEC mulai menyelidiki Yuga Labs. Bulan berikutnya
November, Binance mengatakan akan menjual token asli FTX. Ini menyebabkan token tersebut keluar bersama-sama yang menyebabkan Bursa FTX kekurangan likuiditasnya dan Grup FTX mengajukan kebangkrutan.
Tak lama, diikuti File Blockfi yang ikut kebangkrutan. Pada penghujung tahuj, Desember, CEO FTX, SBF ditangkap di Bahama dengan 8 tuduhan penipuan.
Salah satu prinsip utama kripto, dan blockchain, adalah gagasan desentralisasi: bahwa tidak ada satu entitas yang bertanggung jawab, dan tidak ada satu pemain pun yang dapat mengacaukan sistemnya. Apa yang ditunjukkan tahun 2022, adalah bahwa ekosistem aset digital secara signifikan lebih saling terhubung dan terkonsentrasi daripada yang mungkin disadari oleh para peserta dan investor..
Ekosistem Terra mengoperasikan dua token utama: Luna, cryptocurrency, dan TerraUSD (UST), stablecoin yang mencoba bertahan di $1 dengan mempertahankan rasio dengan jumlah Luna yang beredar.
Pada bulan Mei, UST mulai mengalami penurunan yang stabil dari pasak dolarnya, yang akhirnya membuat kedua koin tersebut menjadi nol. Gelombang kejut dari ledakan bergema di seluruh pasar, diikuti betapa rawannya aset kripto dieksploitasi oleh seseorang. Termasuk pemiliknya. Yang rugi, tetap masyarakat investor. Mereka tak memiliki hal privasi menyimpan dompet dan kuncinya, yang selama ini dipegang pengelola bursa atau exchange. Cryptocurrency 2022 Penuh Dengan Tipu Daya dan Pencurian