Jaksa mulai mengobrak-abrik kantong dana milik FTX dan Sam Bankman-Fried di berbagai bank, saham dan dana investasi. Sam, pemilik Bursa Kripto FTX, membobol dana milik investor yang ditaruh di bursa FTX. Sekitar Rp 20 triliun telah berhasil diungkap dan ini kabr baik bagi konsumen FTX, jika kelak bisa dibagikan.
Meski Sam Bankman-Fried ( SBF) menyembunyikan uangnya di berbagai kantong, salah satu kantongnya terbuka juga. Jaksa Federal AS, akhirnya berhasi menyita uang tunai senilai US$700 juta ( Rp 10,5 triliun). Ini belum termasuk aset yang terhubung dengan pendiri Bursa FTX dalam bentuk saham Robinhood.
SBF ditangkap atas tuduhan berbagai penipuan keuangan pada Desember lalu . Sam dibebaskan dengan jaminan US$ 250 juta saat menunggu berlangsungnya pengadilan atas dirinya dan teman-teman di FTX.
Selain uang senilai Rp 10,5 triliun, sebanyak 55 juta saham di Robinhood ikut disita. Jaksa menduga saham ini dibeli menggunakan dana pelanggan yang dibobol oleh pemilik FTX sendiri bersama konco-konconya sesama CEO. Termasuk teman dekat Sam di Alamadea.
Sam pernah menyebut dirinya membeli saham Robinhood pada bulan Mei sebesar 7,6%. Ia mengatakan bahwa membeli saham Robinhood adalah investasi menarik. Pada pekan lalu, saham itu senilai US$ 526 juta ( Rp 7,8 triliun).
Selain uang tunai dan saham, tiga rekening Sam juga disita di Silvergate bank, dan di Binance.us. Jumlahnya sedang dihitung mengingat di sana ada beberapa akun atas nama berbeda namun dimiliki oleh Sam, FTX atau anak perusahaan.
Jika semua dana pelanggan ( tepatnya investor) dapat dilacak dan dipulihkan, lalu dikembalikan ke pelanggan, akan menjadi catatan tersendiri di dunia kripto, mengingat setiap penipuan pelanggan yang dilakukan oleh pemiik perusahaan, menguap atau tidak jelas kelanjutan pengembalian dana tersebut.
Sam Bankman-Fried, semasa muda dikenal sebagai anak muda cerdas yang mencari uang dari selisih harga Bitcoin. Ia lalu mendirikan bursa FTX untuk memudahkan pelanggan memperoleh keuntungan. Ia sering memberikan bantuan pada orang miskin dan bursa kripto yang kesulitan uang.
Tak ada yang menyangka, anak muda ini sekarang menjadi penipu unggul tak beda dengan perampok nasabah lain seperti anak muda Korea bernama Do Kwoon yang sampai sekarang tak dapat dilacak keberadaannya. Mungkin ia sedang menikmati hartanya di sebuah tempat yang tak terlacak oleh aparat dan hukum internasional.
Nasib Miliader Milenial Sam Bankman-Fried yang Bangkrut
Meski Bursa FTX Bangkrut, 117 Perusahaan Berlomba Membeli Unitnya