KISAH KLASIK
Ayah memarahi anak balitanya karena menganggapnya membuang-buang kertas kado. Uang lagi ketat, dan besok hari Natal.
Sekalipun dimarahi, keesokan harinya Anak tetap memberikan kadonya. “Ini buat Ayah.”
Ayah jadi malu mengingat kemarahannya kemarin. Dia tersenyum mengira-ngira, apa yang diberikan Anak padanya. Tapi amarahnya berlanjut ketika dilihatnya, kotak yang dibungkus kertas kado itu kosong. “Kamu tidak tahu ya, kalau memberi hadiah pada seseorang, seharusnya ada isinya?”
Anak, matanya berkaca-kaca. “Tapi Yah, kotak itu ada isinya. Sudah kutiupkan ciuman dan cinta ke dalamnya. Banyak. Dan semua untuk Ayah.”
Si Ayah terpukul hatinya. Ia memeluk anaknya. “Maafkan Ayah ya, Nak. Dan terima kasih atas kadomu.”
Tak lama kemudian Anak mengalami kecelakaan dan meninggal. Ayah menaruh kotak hadiah itu di sisi ranjangnya. Setiap kali ia rindu atau mengalami kesusahan hidup, ia membukanya dan mengambil ‘ciuman’ dari situ untuk menghibur hatinya, sekaligus meresapi cinta anaknya.