Seide.id – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merespons aksi peretasan Bjorka usai dirinya menjadi korban pembocoran data pribadi (doxing) yang dilakukan hacker ini.
Ada pun data-data yang dibocorkan Bjorka di akun Twitter maupun di kanal Telegram adalah data pribadi Anies berupa Nomor Induk Kependudukan (NIK) maupun sejumlah nomor telepon, termasuk nomor Anies.
Tapi ternyata data yang dibocorkan oleh pengguna BreachForums ini salah.
“Iya, sayang, NIK-nya salah. Nomor HP-nya juga salah. Itu enggak tahu saya ngambil datanya dari mana. Kebanyakan salah itu data-datanya,” kata Anies di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (13/9/2022).
Namun Bjorka tak hanya membocorkan data Anies, ia juga menegur Gubernur yang masa jabatannya akan berakhir pada Oktober ini.
“Have you solved the problem of flooding and traffic jam sir? Because Jakarta is not only Sudirman and Thamrin,” ujar Bjorka seolah menjawab tantangan Denny Siregar sebelumnya.
(Sudahkah Anda menyelesaikan banjir dan macet, Tuan? Karena Jakarta bukan hanya Sudirman dan Thamrin)
Anies tak bicara banyak mengenai hal ini. Ia hanya tertawa kecil setelah merespons hal tersebut.
Hacker Bjorka Tegur Anies Soal Banjir dan Beber Data
Korban-korban doxing Bjorka
Anies bukan satu-satunya pejabat yang menjadi korban pembocoran data pribadi (doxing) hacker Bjorka.
Tercatat, Presiden Jokowi, Surat dari Badan Intilijen Nasional (BIN) dan Menteri Johny G Plate yang datanya telah dibocorkan.
Tapi semuanya membantah kebenaran data yang dibocorkan.
Sedang Presiden Jokowi lewat Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono memastikan, tidak ada satu pun dokumen surat menyurat milik Presiden yang kena retas hacker Bjorka. I
stana: Tak Ada Surat Jokowi yang Kena Hack Bjorka
Sementara terhadap Menteri Luhut Binsar Panjaitan, Bjorka membeberkan data vaksinasi dan menyebut Luhut hanya dua kali vaksin dan tidak booster.
Setelah ditelusuri secara manual di PerduliLindungi menggunakan data NIK yang beredar, Luhut dinyatakan sudah melakukan vaksinasi COVID-19 booster atau vaksin COVID-19 dosis ketiga.
Temuan tersebut ditanggapi oleh juru bicara Kemenko Marinves, Jodi Mahardi. “Ada sertifikat vaksin ketiga-nya tertanggal 8 Januari 2022,” ujarnya (13/9).
(ricke senduk)