Seide.id – Penyakit demam berdarah (DB) bersifat selalu ada (endemis) di negeri kita. Jangkitan banyak terjadi pada musim penghujan, masa-masa banyak genangan air ada di mana-mana, di tempat mana tempat nyamuk kebun berinduk.
DB disebabkan oleh virus dengue. Virus dibawa oleh nyamuk kebun Aedes.
Ada dua jenis nyamuk Aedes yang biasa menjadi pembawa virus. Yang satu habitatnya di dalam rumah, yang satunya di kebun. Selama di suatu wilayah ada nyamuk kebun, Demam Berdarah bisa berjangkit.
Hanya bila nyamuk sudah menggigit pasien dengue, yang bisa menularkan dengue.
Dulu DB tergolong penyakit anak. Namun sekarang tidak jarang menyerang orang dewasa juga.
Ada 4 jenis virus dengue yang biasa menyerang di negeri kita.
Gejala utamanya demam.
Serangan virus dengue pertama kali menimbulkan penyakit apa yang disebut “demam lima hari” atau demam dengue.
Demam dengue bersifat khas. Bila diamati, demam tinggi berlangsung selama 3 hari, kemudian demam turun pada hari ke-4, lalu demam meninggi lagi pada hari ke-5. Kalau dibuat gambar sifat demamnya menyerupai “pelana kuda”.
Namun demam dengue kerap terluput dari pengamatan, sehingga kita, termasuk pihak dokter, sering kecolongan tahu-tahu telanjur positif dengue.
Selain demam, yang acap dikeluhkan pasien juga nyeri kepala, dan nyeri uluhati.
Demam dengue akan menyembuh sendiri, diobati atau tidak diobati, dan baru akan menjadi DB bila serangan virus dengue terjadi untuk kedua kalinya.
Hanya bila dilakukan pemeriksaan darah untuk dengue, penyakit yang mematikan ini bisa kedapatan.
Di wilayah yang langganan DB, setiap demam wajib dicurigai DB.
Dari hasil pemeriksaan darah dengue kita bisa mengetahui apakah ini serangan dengue pertama kali, atau sudah DB, yakni dengan melihat IgM yang meninggi atau sudah IgG.
Belakangan sudah ada pemeriksaan darah lebih mutakhir untuk mendeteksi adanya dengue, yakni NS-1, yang bisa lebih dini mengetahui adanya infeksi dengue, sehingga penanganan penyakitnya bisa dimulai belum kelewat terlambat.
Mengatasi Demam Berdarah berlomba dengan waktu.
Virus dengue membuat dinding pembuluh darah tubuh mengalamni kebocoran, sehingga cairan dalam darah berpindah keluar dari pipa pembuluh darah, termasuk darah.
Kondisi ini yang menyebabkan volume cairan darah menurun yang kemudian mengancam terjadinya syok.
Kebocoran pipa pembuluh darah ditambal oleh sel pembeku darah trombosit.
Apabila saking luasnya kebocoran terjadi di mana-mana organ tubuh, sehingga gagal ditambal maka terjadi perdarahan.
Perdarahan bisa terjadi di organ tubuh mana saja.
Kalau di kulit tampak bintik perdarahan, yang bisa dimunculkan dengan tes khusus (torniquette), atau muncul sendirinya. Perdarahan kulit yang hebat menyerupai memar hitam.
Bila perdarahan di hidung gejalanya mimisan, bisa juga gusi berdarah selain bisa muntah darah.
Yang bahaya bila perdarahan di organ dalaman yang tak kelihatan dari luar, dan hanya bisa diketahui kalau terjadi penurunan kadar Hb (haemoglobin) yang terus merosot dari jam ke jam, dan sel darah muda meninggi (hematocrit).
Tergantung seberapa banyak cairan darah yang bocor keluar cepat diatasi, dan seberapa cukup cadangan cairan darah tubuh, syok akan terjadi lebih awal atau baru kemudian.
Dan besarnya kebocoran ditentukan oleh keganasan virusnya, selain kondisi ketahanan tubuh pasiennya sendiri.
Besar kecilnya kebocoran cairan darah dapat dimonitor dengan memantau sel pembeku darah trombosit (thrombocyt) yang terus merosot oleh karena dipakai untuk menambal kebocoran pipa pembuluh darahnya.
Makin besar dan luas (disseminated) kebocorannya, makin merosot trombosit hingga jauh di bawah nilai normal (250-400 ribu).
Pada kasus yang kehilangan trombosit hebat diperlukan transfusi darah dan tidak cukup dengan infus semata.
Jadi obat DB cuma infus, tidak ada yang lain. Makin cepat diberi infus makin besar peluang kesembuhan.
Ada kasus-kasus DB yang tergolong ganas, sehingga bisa langsung merenggut nyawa.
Biasanya selain ditentukan oleh jenis virusnya, bagian organ tubuh vital mana yang terkena, bila mengenai kelenjar anak ginjal, misalnya, sehingga bisa langsung syok berat, lalu merenggut nyawa. Kasus ini tergolong DSS (dengue shock syndrome).
Dr Handrawan Nadesul
Selanjutnya 2: Apa Yang Perlu Dilakukan Bila Terkena Demam?
Ikuti Juga: Kapan Sebaiknya Fogging DB?