Inilah potensi seni tradisi Sentra Budaya Palapah, Desa Waluran, Sukabumi, Jawa Barat. Tradisi adalah identitas kolektif. Sebuah ikatan sosial berdasarkan identitas bersama. Jatidiri satu kelompok sosial yang terikat oleh lingkungan (desa) di mana mereka berada.
Oleh EDDIE KARSITO*
BERSAMA Panitia dan Tim Assesor ‘OVOS (One Village One Story)’ saat ini kami berada di Sentra Budaya Palapah, Desa Waluran, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (11/09/2022).
Banyak hal menarik di setiap desa yang kami kunjungi, termasuk di Desa Waluran ini. Kaya alamnya, juga kaya budayanya. Membentuk kearifan lokal (local wisdom) desa ini. Kearifan lokal tersebut diantaranya melahirkan berbagai karya seni.
Hal ini tentu selaras dengan visi dan misi ‘OVOS (One Village One Story)’ yang ingin mengembangkan pemajuan kebudayaan di tingkat desa dengan cara mengangkat cerita keunikan dan eksotisme desa dalam bentuk karya seni budaya.
Seperti di siang ini kami menyaksikan pergelaran tari ‘Liliuran dan Ngahiras.’Ada juga kesenian Ngagondang, Solo Vocal, Jaipongan, Suling Konteporer, Pencak Silat, Cambuk Api, Bola Leungeun Seuneu (Boles), Lisung Ngamuk, dan Gogonjakan.
Potensi lain yang ditampilkan juga produk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) masyarakat setempat yang menjadi produk merchandising wisata di Waluran.
Inilah potensi seni tradisi Sentra Budaya Palapah, Desa Waluran, Sukabumi, Jawa Barat. Tradisi adalah identitas kolektif. Sebuah ikatan sosial berdasarkan identitas bersama. Jatidiri satu kelompok sosial yang terikat oleh lingkungan (desa) di mana mereka berada.
Tradisi seyogianya tetap hadir sebagai informasi nilai yang diteruskan dari generasi ke generasi. Membentuk model “tindakan” sebagai penyeimbang terhadap berbagai pengaruh globalisasi yang merangsek dalam masyarakat modern.
Saya sangat takzim terhadap dedikasi pemuda dan anak-anak desa Waluran yang turut serta mendukung kelestarian budaya dan ikut menjaga budaya lokal.
Tak berhenti di sini. Esok hari (Senin, 12/09/2022), kami mengunjungi Desa Wisata Hanjeli merupakan wisata alam Kawasan Geopark Ciletuh, dengan terlebih dulu menginap semalam di Desa Waluran ini.
Kedatangan Panitia dan Juri ‘OVOS : One Village One Story’ di Desa Waluran, disambut Kepala Desa Waluran Dudi Rusdiaman, dan pimpinan Desa Wisata Budaya Palapah Cahya Sukendar, yang juga nggota Dewan Kebudayaan Kabupaten Sukabumi.
Turut serta dalam rombongan ini antara lain; Ketua Panitia Penyelenggara OVOS : One Village One Story Tiwi Wartawani, SE, beserta anggota tim lainnya, Robby Buning Pangemanan, Oka Nur Asyiah Samsura, Yudi Saputra, Aminurrahman Fikri, Imalee Felicienne De Imalee Darmawan, dan yang lainnya.
‘OVOS : One Village One Story’ diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, dan Yayasan Duta Pariwisata dan Kebudayaan Indonesia (YDPDKI).
Kegiatan tersebut meliputi sepuluh obyek pemajuan kebudayaan, yakni : (1) Tradisi Lisan; (2) Manuskrip; (3) Adat istiadat; (4) Ritus; (5) Pengetahuan Tradisional; (6) Teknologi Tradisional; (7) Seni; (8) Bahasa; (9) Permainan rakyat; dan (10) Olahraga tradisional.
Cintailah budayamu, dan hargai budaya orang lain.
Salam budaya. Salam seni pemersatu jiwa!!!
- Penulis adalah Ketua Dewan Juri OVOS (One Village One Story)