Desa Wisata Kampung Blekok Situbondo, Pemenang ADWI 2021.

kampung blekok

Seide.id – Kampung Blekok, sebuah desa wisata di Situbondo Jawa Timur, meraih penghargaan Anugerah Desa Wisata 2021 (ADWI 2021). Apa sih keistimewaan Kampung Blekok? 

Kampung Blekok memiliki area konservasi hutan mangrove dengan luas wilayah 29,6 hektare, yang dihuni oleh berbagai jenis tanaman mangrove dan menjadi habitat bagi ribuan burung. 

Antara lain, jenis mangrove Rhizopora stylosa, Avicennia alba dan Rizhopora mucronata. Di sana hidup burung blekok, yang menjadi ciri khas Situbondo dan 13 jenis burung air, sebut saja kuntul besar, kuntul kecil, kuntul kerbau, blekok sawah, cangak merah, kowak malam, trinil, gajahan penggala, kareo padi, kokokan laut, dan cerek jawa. 

Untuk melestarikan burung blekok, masyarakat setempat membuat penangkaran burung berbentuk jaring. Saat ini burung blekok yang dibudidayakan berjumlah 15 burung.

Para wisatawan yang berkunjung dapat ikut serta dalam kegiatan penangkaran dan penangkapan burung air, merawat burung yang sedang sakit, membebaskannya kembali dari penangkaran jika sudah siap, serta mempelajari berbagai jenis mangrove dan burung dengan melakukan scan barcode yang telah disediakan di tiap papan nama. 

Hal yang unik dari burung blekok adalah mereka sangat suka hidup berkelompok. Sehingga, ribuan burung ini akan terbang secara koloni pada pukul lima pagi untuk mencari makan di tempat lain, dan pulang ke tempat asal pada pukul lima sore. 

Selain konservasi hutan mangrove dan burung blekok, yang menjadi daya tarik desa ini adalah pemandangan pegunungan yang indah, disertai hamparan laut biru yang luas, dan yang paling menarik untuk dilihat adalah pada saat terbenamnya matahari. Saat itu langit akan memperlihatkan pancaran cahaya yang berkilau oranye keemasan dengan gradasi ungu muda serta ungu tua yang sangat memikat. 

Masyarakat setempat membuat berbagai olahan kuliner dengan memanfaatkan mangrove sebagai bahan dasarnya. Contohnya, makanan khas dari daun-daun mangrove dan kue dari tepung biji mangrove.

Ada pula petis ikan yang digunakan masyarakat setempat untuk menyajikan rujak petis dengan buah-buahan segar. Ada juga makanan khasnya, antara lain sate lalak dan tajin palapa. 

Kampung Blekok juga terbilang sangat kreatif lantaran memanfaatkan sampah yang masih layak pakai untuk dijadikan hiasan. Ada pula yang menjadikannya sebagai alat musik. 

Untuk fesyen, ada odheng khas Situbondo. Odheng (penutup kepala) biasa digunakan oleh laki-laki untuk menghadiri acara resmi. Selain itu, teman-teman difabel juga turut membuat karya berupa kain batik khas Situbondo, dengan corak kerang dan biota laut. 

Selain itu, desa ini dikenal sebagai pusat kerajinan kayu dan kerang yang cukup besar. Produk kreatif tersebut biasanya dikirim ke Bali, Lombok, Malang, dan beberapa tempat wisata lainnya.

Pendapatan para pengrajin sebelum pandemi biasanya berkisar pada Rp100.000 – Rp150.000 per hari. Namun, semenjak pandemi, pendapatan mereka berkurang menjadi Rp20.000 – Rp25.000 per hari. 

Penghargaan ADWI 2021 diharapkan dapat memberikan semangat untuk Desa Wisata Kampung Blekok agar terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas menjadi desa wisata yang unggul dan berdaya saing. (HW)

Avatar photo

About Herman Wijaya

Wartawan, Penulis, Fotografer, Videografer