Di Indonesia Lumpur Lapindo, Di Amerika ada Cantralia

Seide.id – Mendengar nama  Ardi Bakrie dan pasangannya Nia Ramadhani, yang ditangkap, kita jadi teringat lagi dengan Bencana Lumpur Lapindo, yang baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke 15, Mai 2021.

Kalau Sumur Lapindo masih menyemburkan lumpur panas sampai sekarang, Bakrie mungkin boleh merasa sedikit “lega” .  
Karena nun jauh di sana: di Centralia, Pennsylvania, Amerika Serikat, kebakaran di tambang batubara anthracite – sejak 27 Mei 1962 sampai sekarang belum padam juga!!

Centralia adalah kota kebanggaan Amerika dalam era Revolusi Industri.

Asal muasal kebakaran ini sampai sekarang masih simpang siur. Ada yang bilang, kebakaran ini dipicu oleh petugas pemadam kebakaran di kota yang luasnya cuma 62 ha.

Semula, mereka bermaksud membakar sampah yang ditumpuk di bawah tanah.
Tanpa mereka sadari, api sampah ini merembet ke tambang batubara di sampingnya.

Ada lagi cerita, bahwa seorang penduduk membuang arang yang masih menyala ke dalam sumur tambang yang sudah lama ditinggalkan. Yang ketiga: Seorang pendeta pernah mengutuk: “Kota Centralia akan lenyap dari muka bumi!”

Kebakaran ini terjadi pada  kedalaman 90 m, membentang seluas 15 km2.

Kalau ada neraka di dunia, inilah tempatnya. Panas di Kota ini melebihi Planet Mercury (maksimum 427°C). Atmosfernya beracun seperti Planet Saturnus. Di jantung kebakaran, suhu mencapai 540° C.

Awan gas beracun carbon monoxide sudah merembes ke dinding-dinding batu karang.
Kebakaran di bawah tanah ini menghancurkan seluruh asphalt jalan raya, jalan tol, dan bangunan di atasnya. Dari celah celah tanah yang retak keluar gas carbon monoxide.

Pada 1969, penduduk setempat mencoba menyumbat  pintu masuk ke tambang batubara ini dengan lumpur liat. Tapi usaha ini tidak membawa hasil. Begitu pula upaya membanjiri terowongan ini dengan air, juga gagal. Kebakaran ini tidak begitu menarik perhatian pemerintah pusat.

Sampai pada suatu hari, pada 1980, Todd Domboski, seorang anak 12 tahun,  jatuh ke dalam lubang yang tiba2 menganga di halaman belakang rumahnya. Untung ada kakaknya yang menolongnya.

Kalau tidak, Todd sudah tewas dalam hitungan detik karena menghirup gas carbon monoxide. Pada 1981, pemerintah memerintahkan pengosongan Centralia.

Congres Amerika mengeluarkan dana 42 juta USD sebagai ganti rugi untuk penduduk Centralia. Sebelum evakuasi, penduduk Centralia ada 1000 jiwa. Pada 2005 masih ada 12 orang yang bertahan. Pada 2017 tin ggal  5 orang.

Kota Cantralia dianggap musnah
Meski berbahaya kota ini masih dikunjungi turis

Kota Centralia dianggap sudah musnah. Sejak 2002 kode pos kotanya 17927 sudah dihapus. Yang kini masih tersisa: satu gereja, 4 kuburan, 6 rumah dan satu mobil pemadam kebakaran.

Kendati berbahaya, turis yang penasaran ada saja yang datang ke Centralia untuk melihat apa yang terjadi.

Dan juga untuk mengagumi karya seni  grafiti yang menghiasi jalan raya dan jalan tol yang sudah bolong dan retak-retak.

Sampai saat ini, api masih terus menyala secara perlahan lahan bak “api dalam sekam”. Setiap tahun maju 15 meter.

Diperkirakan kebakaran ini baru akan padam 250 tahun lagi… sampai batubaranya habis!

SEIDE

About Admin SEIDE

Seide.id adalah web portal media yang menampilkan karya para jurnalis, kolumnis dan penulis senior. Redaksi Seide.id tunduk pada UU No. 40 / 1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik (KEJ). Opini yang tersaji di Seide.id merupakan tanggung jawab masing masing penulis.