Banyak manusia berbakat mampu berbicara dengan ruh. Mungkin nanti akan ada aplikasi untuk bica berbicara dengan ruh, sehingga, kemungkinan, bisa jelas, bagaimana hidup di alam sana. ( Foto: PA Kab.Kediri)
Alhamdulillah, akhirnya jasad Eril — putra Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang terbawa arus sungai Aara di Swiss — ditemukan. Ia sudah wafat. Semoga arwahnya mendapat tempat terbaik di sorga. Al-Fatiha.
Aku teringat perdebatan antara Rara dan Anwar Abas. Anwar mengecam ramalan Rara — dukun jangan bikin gaduh. Saat itu Rara menyatakan sudah dialog dgn ruh Eril. Kata Rara, melalui perhitungan tarot, Eril sudah meninggal. Jasadnya akan ditemukan.
Menanggapi kecaman Anwar Abas, Rara hanya bilang: Lihat nanti! Apakah pernyataan Rara salah, atau benar. Waktu yang akan membuktikannya.
Kini, waktu telah membuktikan, apa yang dikatakan Rara benar. Persis seperti prediksi Rara, bahwa Gibran akan jadi walikota Solo, jauh sebelum Pilkada. Ternyata waktu membenarkannya.
Berkomunikasi Dengan Ruh
Di muka bumi ini, banyak orang yang mampu berkomunikasi dengan ruh secara tradisional. Banyak pula orang yang mampu melihat masa depan. Mereka yang punya kelebihan itu berasal dari berbagai macam suku dan agama. Bahkan tak sedikit pula orang atheis yang mampu berkomunikasi dengan ruh dan mampu melihat masa depan. Bagi orang atheis kemampuan seperti itu tidak cukup untuk membuktikan bahwa Tuhan ada. Fenomena tersebut adalah “anomali alami” yang kelak bisa dipelajari secara ilmiah.
TULISAN LAIN : Akar Raikalisme dan Terorisme dalam Islam
Saat ini, neurosains sudah sangat maju. Neurosains mampu menjelaskan bagaimana caranya manusia hidup damai, sakinah, bahagia tanpa intervensi agama. Mencapai kebahagiaan hidup seperti diajarkan agama bisa pula dilakukan dengan pendekatan ilmiah. Pendekatan neurosains.
Dengan kemajuan sains, cepat atau lambat, apa yang dikatakan keajaiban (yang hanya Tuhan mampu melakukannya), kelak akan bisa terkuak secara ilmiah. Saat ini saja, begitu terbiasanya kita berkomunikasi tatap muka jarak jauh melalui hape — padahal 100 tahun yang lalu belum terpikirkan manusia. Kini terbukti. Dan nyata.
Sekarang bayangkan 1000 tahun yang akan datang! Manusia bisa menciptakan alat untuk berkomunikasi dengan ruh. Di Amerika, rintisan alat macam itu sudah ditemukan. Ke depan bila alat tersebut berkembang, komunikasi dengan ruh bukan sesuatu yang aneh . Setiap orang bisa melakukannya.
Bercakap=cakap Dengan Tuhan
Neale Donald Walsch dalam buku Conversation with God, menjelaskan bahwa kelak manusia bisa mengatur kematian dan kehidupannya (termasuk reinkarnasi) setelah teknologi ruh berhasil dikembangkan manusia.
Ruh sebagai entitas hidup yg dinamis butuh kebebasan dan keabadian. Jika jasad yang menjadi inangnya lemah dan diam, niscaya ia akan meninggalkan jasad yang menjadi rumah sementaranya. Ketika ruh menempati “rumah baru”nya, itulah reinkarnasi.
BACA JUGA: Inikah Akhir Dari Era Cryptocurrency ?
Persoalan sains adalah bagamana caranya ilmuwan memelihara tubuh manusia dengan pendekatan sains agar ruh tetap betah di “rumah” itu. Persoalan berikutnya, bagaimana ilmuan mampu dialog dengan ruh sehingg ruh bisa keluar dari rumah untuk jalan-jalan di dunia astral dan kembali lagi ke rumah yg ada di bumi. Jika teknologi ruh semacam itu sudah ditemukan, tulis Walsch, orang bisa mengendalikan kehidupan dan kematian sesuai kebutuhan.
Jika sudah demikian, agama adalah fenomena masa lalu. Sesuatu yang primitif dan sudah jadi dongeng untuk generasi gadget ruh di masa datang.
Rara sudah mampu mengintipnya. Meski sedikit. Anwar Abas sebaliknya. Pikirannya buntu. Terprovokasi ajaran agama yang mandek. Jadul.