Seide.id -Sebelumnya diberitakan Presiden Rusia Vladimir Putin akan hadir pada KTT G20 yang akan diadakan di Bal pada Oktober-November 2022. Namun diperkirakan sejumlah negara Barat tidak akan hadir jika Putin hadir pada KTT G20. Ini menjadi sebuah dilema bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi)?
Menurut prediksi pengamat Haryadi Wirawan, Dosen Ilmu Hubungan Internasional dari Universitas Indonesia (UI), jika Putin tetap hadir, kemungkinan kepala pemerintahan AS dan negara-negara sekutunya tidak akan hadir.
Keberadaan negara-negara tersebut pada G20 sebatas mengirim delegasi saja.
“Walaupun Indonesia tetap mengundang Putin, dan itu berarti kepala negara G20 lainnya (kemungkinan) tidak datang atau menurunkan delegasinya,” kata Hariyadi Jumat (25/3/2022).
Hariyadi menilai, jika AS dan sekutunya hanya mengirim delegasi saja, pertemuan tersebut tak akan mencapai target perbaikan ekonomi dunia.
“Itu akan membuat pertemuan ini jadi awkward (canggung), tidak mencapai sasaran yang diharapkan” ujarnya.
Kehadiran Vladimir Putin, sebelumnnya sudah dinyatakan oleh Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva bahwa tuan rumah, Indonesia, mengundang Putin hadir pada KTT G20 .
Media Asing Beritakan Putin Berniat Hadir di KTT G20 karena Indonesia Tidak Depak Rusia
Tapi meski Putin berniat hadir pada KTT G20 namun bisa saja rencana ini berubah.
“Tergantung banyak hal, termasuk situasi Covid yang semakin membaik. Tapi, sejauh ini niatnya datang,” katanya kepada wartawan di Jakarta, saat jumpa pers, Rabu (23/3/2022).
Pernyataan tersebut diutarakan oleh Lyudmila, terlepas dari desakan sejumlah negara yang meminta Rusia dikeluarkan dari negara kelompok G20 sebagai buntut atas invasinya ke Ukraina.
Sebuah Dilema
Namun, andai Putin dikeluarkan dari G20, yang bearti tidak akan hadir pada KTT, sejumlah negara yang mendukung Rusia, seperti China, India, Arab Saudi, dan sejumlah negara di benua Afrika kemungkinan akan langsung memveto.
“Tentu saja pengusiran Rusia dari forum semacam ini tidak akan membantu menyelesaikan masalah ekonomi ini. Sebaliknya, tanpa Rusia akan sulit untuk melakukannya,” ujar Lyudmila Vorobieva, 23/3.
Putin Tidak Akan Hadir Pada KTT G20 di Bali, Jika Rusia Berhasil Didepak
Dalam kondisi saat ini, menurut Haryadi, Indonesia selaku Ketua Presidensi G20 harus menjalankan tugasnya dengan tetap mengundang semua negara anggota.
“Rusia dapat sanksi ini itu dan tidak mendukung perbaikan perekonomian internasional,” ujarnya.
(ricke senduk)