Dinkes: Ada Anak Jajan Cikbul Ususnya Jadi Bolong, Hoaks

Seide id – Hoaks, tidak benar ada anak yang makan jajanan cikbul dan ususnya jadi bolong. Bantahan itu dikeluarkan oleh Dinkes Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat terkait informasi yang kini ramai beredar.

Dinkes Bantah 24 Anak Keracunan Jajanan Ciki Ngebul

Dinkes Tasikmalaya menegaskan, tidak ada anak berusia 4 tahun yang harus dioperasi karena kondisinya parah, ususnya bolong akibat jajan cikbul. Informasi tersebut salah, atau hoaks.

Tanggapi nformasi Yang Sekarang Beredar

Menurut Kabid Pengawasan, Pelayanan Kesehatan dan Tempat Usaha Dinkes Tasikmalaya, Dokter Reti Zia Dewi Kurnia seluruh korban, baik yang bergejala maupun tidak pun, sudah dinyatakan sembuh sejak dua bulan lalu.

“Tidak benar, kalau ada korban keracunan cikbul saat itu harus ada yang butuh operasi. Tidak benar juga kalau para korban keracunan cikbul seperti informasi yang beredar sekarang ususnya bolong-bolong dan rusak. Semuanya sudah sembuh saat itu juga,” terang Reti.

Dia mengatakan, setelah kejadian keracunan cikbul pada November 2022, Dinkes bersama BPOM dan instansi terkait terus memberi sosialisasi kepada pedagang agar tidak menjajakan cikbul karena mengandung zat berbahaya.

Keracunan ini juga telah dilaporkan ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI saat kejadian bulan November.

“Terkait kasus itu saya sudah memberikan laporan. Kami juga sudah memberikan laporan bekerjasama dengan BPOM dan turun ke lapangan. Mulai dari hasil penanganan, evaluasinya dan laporan sudah dikirimkan ke Kemenkes RI saat kejadian itu. Kalau analisa studi kasus hasilnya pun sudah disampaikan ke Kemenkes RI,” tambah Reti.

Hasil lengkap terkait uji kasus ini, tak bisa ia simpulkan karena merupakan ranah Kemenkes RI. Pihaknya hanya bisa menyampaikan laporan kejadian dengan berbagai langkah sosialisasi pencegahan ke orangtua pelajar dan para pedagang rumahan supaya tak berdagang jajanan serupa.

“Secara tinjauan medis, nitrogen juga berbahaya, tapi kalau lengkapnya kami tak bisa menyimpulkan, kami hanya menyampaikan laporan kejadian itu,” kata dia.

Kepala Loka POM Tasikmalaya, Jajat Permana mengatakan, pihaknya mengimbau kepada para pedagang jajanan cikbul supaya tak berdagang sebelum ada kepastian hasil kajiannya.

“Baik di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya jajanan cikbul ini informasinya masih ada yang berdagang. Saya berharap sebelum ada putusan kajian resminya jangan dulu berdagang. Orang tua siswa pun jangan memberi izin anaknya jajan cikbul tersebut,” kata dia.

Informasi Awal

Sebelumnya, ramai diberitakan soal pernyataan Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Jawa Barat, Ryan Bayusantika Rustandi, yang menyebut 24 anak jadi korban jajanan cikbul di Kabupaten Tasikmalaya.

Akibat makan jajanan Ciki Ngebul atau Chikbul, ada yang mengalami perforasi atau adanya lubang di saluran cerna sehingga membutuhkan operasi.

“(Korban) yang berusia 4 tahun ini meminum sisa nitrogen cairnya,” jelas Ryan Bayusantika, Minggu (8/1/2023).
(ricke senduk)

Jokowi Beri Sinyal Reshuffle, Siapa Menterinya?

Avatar photo

About Ricke Senduk

Jurnalis, Penulis, tinggal di Jakarta Selatan