Dipilih dan Dipercaya Untuk Saling Mengasihi

Foto : congerdesign/ Unsplash

Bangga, hati ini sungguh bangga, ketika kita lolos seleksi penerimaan mahasiswa, pegawai, atau dipilih doi untuk mendampingi hidupnya. Apalagi, doi itu primadona, memiliki pribadi berkharisma dan prestasi.

Dipilih berarti dipercaya agar kita tidak menyalahgunakannya. Tetapi sebagai kesempatan terbaik untuk menunjukkan kemampuan, bahwa kita mempunyai kapabilitas itu.

Dipercaya, bahwa kita pribadi yang terpilih dan pantas dipercaya. Bukan, karena surat ‘katabelece’ atau ‘kkn’, melainkan hasil dari serangkaian seleksi, dan memiliki intergritas tinggi.

Begitu pula saat kita memperoleh kepercayaan dari pasangan hidup untuk memberikan yang terbaik dari kita. 

Dipercaya itu suatu kehormatan tertinggi yang harus dipertahankan. Bukan untuk disepelekan dan disia-siakan, melainkan diperjuangkan dengan kesungguhan hati.

Kesungguhan hati, karena kita dicintai untuk membahagiakan pasangan, dan itu tanpa syarat.

Kebahagiaan yang datang dari kesadaran hati. Bukan kamuflase atau basa basi, melainkan dari ketulusan hati.

Hidup saling membahagiakan yang didasari kasih adalah kekuatan keluarga dalam mengarungi biduk berumah tangga.

Sebaliknya, jika tanpa kasih, rumah tangga itu jadi lemah, rapuh, dan diombang-ambingkan badai ke ketidakpastian hidup. Sehingga mudah terhempas, dan berantakan.

Rumah tangga yang berantakan berarti hilang pula kepercayaan itu. Akibatnya, kita mudah curiga, sensi, berprasangka negatif, hingga mudah disusupi pihak ketiga untuk memancing di air keruh.

Berbeda masalahnya, jika rumah tangga didasari oleh ikatan kasih yang kuat dan kokoh. Sedahsyat apapun badai persoalan itu tidak bakal mampu mencerai beraikan ikatan kasih keluarga. Karena kasih itu saling menjaga, melindungi, mengingatkan, mendukung, dan saling menguatkan. Dengan bersatu padu, kita tidak mudah dipisahkan oleh yang jahat.

Kasih itu sabar, lemah lembut, dan murah hati. Tanpa kerelaan untuk berkorban, kasih itu kehilangan makna.

Kasih itu sumber hidup bahagia. Untuk bahagia, kita harus terus berjuang sepanjang hidup. Karena urip iku urup.

Ketika Usia Tidak Bisa Diajak Kompromi

Lelah Karena Bekerja Itu Biasa, Bekerja Sambil Berkreasi Itu Hepi

Pilih Pengalaman, Gaji Besar, atau Kedua-duanya?

Avatar photo

About Mas Redjo

Penulis, Kuli Motivasi, Pelayan Semua Orang, Pebisnis, tinggal di Tangerang