Seide.id – Seberat dan sesulit apa pun beban dan persoalan hidup ini, semua itu bermuara pada keegoisan sendiri. Sehingga kita mudah diteror oleh ketakutan, kekhawatiran, dan hal negatif lainnya. Akibatnya, kita mudah tersulut emosi dan stres.
Padahal cara bijak untuk hidup bahagia itu sederhana, yakni hidup ini harus diorientasikan untuk diisi oleh hal-hal baik dan positif.
“Imitatio Christi,” kita menyangkal diri terus menerus untuk menjauhi sifat egoistis, mementingkan diri sendiri, dan tinggi hati.
Dengan mengosongkan diri ini, kita berjuang untuk jadi pribadi yang rendah hati. Kita izinkan hati ini diisi oleh belas kasih Allah agar kita murah hati.
Ketika beda pendapat atau tidak sepaham dengan siapa pun, kita tidak mudah reaktif dan menanggapi hal itu dengan gegabah. Tapi menyikapinya secara bijak dan rendah hati. Sehingga kita mampu melihat hal baik dan positif dari perkataan, sikap, dan perilakunya.
Dengan membiasakan dan disiplin berpikir positif itu, kita tidak mudah tersinggung, kecewa, sakit hati, dan terluka. Sebaliknya kita belajar untuk mengalah, mamahami, dan mendulukan kepentingan orang lain. Sehingga kita makin sabar, tabah, dan rendah hati.
Dengan mengosongkan diri, kita izinkan hati ini untuk diisi belas kasih Allah agar kita murah hati.
Ketika dalam hidup keseharian dan medsos banjir hoaks, kebencian, atau intoleransi, kita memberi kesegaran dengan hal-hal baik dan positif. Tidak untuk membela atau menyerang balik opini itu, tapi memberi pencerahan.
Ketika kita membiasakan dan mendisiplinkan berpikir dan berbuat baik, pribadi kita makin terasah dan peka untuk makin peduli, berempati, berbela rasa, dan berbagi pada sesama.
Dengan semangat berkorban dan ikhlas, kita meneruskan belas kasih Allah.
Tetap semangat berbagi dengan tulus hati agar kita bahagia.
…
Mas Redjo /Red-Jos