Foto : Pixabay
Tindakan unik Sang Budha
Suatu hari, tatkala sang Budha mengunjungi sebuah negeri. Dimintanya agar para pengikutnya ikhlas menyedekahkan hartanya bagi fakir miskin.
Umat Budha pun merespons dan beramai-ramai bersedekah.
Para pedagang menyedekahkan banyak harta, dan sang Budha menerimanya dengan satu tangannya.
Para pejabat pemerintah pun tak kalah banyak menyedekahan kelimpahannya, dan sang Budha pun menerima dengan satu tangannya.
Banyak umat yang heran dan bahkan memprotes atas tindakan sang Budha.
Ketika giliran pemimpin tertinggi wilayah itu datang dan menyerahkan harta berlimpah, sang Budha pun tetap menerimanya dengan satu tangan.
Dan kini, tampak sang nenek rabun pun ikut menyerahkan “setengah dari buah delima”, karena yang setengahnya telah dimakannya.
Sang nenek pun berkata, “Tuan, inilah sedekahku yang tersisa, karena setengahnya telah kumakan.”
Dan, apa yang terjadi? Ternyata, sang Budha menerimanya dengan kedua belah tangannya.
Maka banyak umat yang bertanya-tanya dan bahkan protes atas sikap aneh dari sang Budha.
Apa jawaban sang Budha?
“Ya, benar, kalian telah memberi banyak dari hartamu, tapi tidak satu pun yang bernilai setengah dari hartamu.”
“Sedangkan, setengah dari buah delima pemberian sang nenek ini adalah setengah dari hartanya.”
“Ya, tetapi pemberian kami tidak sekadar banyak, tetapi juga sangat bernilai,” keluh umat.
“Ya, benar, pemberianmu itu sangat banyak dan juga bernilai, tapi pemberianmu itu atas dasar menyombongkan diri di hadapan sesama. Sedangkan sang nenek ini, tidak sekadar menyerahkan setengah dari hartanya, tapi terlebih, karena dia telah menyerahkannya dengan ikhlas hati.”
Saudara, saya pun jadi teringat akan kisah lain yang mirip, tentang seorang janda miskin yang menyerahkan seluruh hartanya ke dalam kotak persembahan, dan Tuhan pun sangat memuji si janda miskin itu karena keikhlasannya.
Hendaklah, seluruh tindakan kita didasari oleh sebuah ketulusan sejati!
Malang, 7 Oktober 2022