Ditandatangani, Pengembangan Wisata Sejarah Pasar Baru Weltevreden dan LKBN Antara

Weltevreden - Antara

Foto bersama Yayasan Jakarta Weltervreden bersama Asosiasi Pedagang Pasar Baru dan Perum LKBN ANTARA setelah penandatanganan nota kesepahaman di Galeri Foto Jurnalistik ANTARA Pasar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (6/2/2024). foto : dok Weltevreden.


Seide.id – Yayasan Jakarta Weltervreden terus melakukan gerakan untuk menghidupkan wisata sejarah peninggalan kolonial di ibukota, khususnya di kawasan Jakarta Pusat yang dulunya dikenal dengan nama Weltevreden.

Pada Selasa (6/2/2024) lalu berlangsung penanda-tanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Asosiasi Pedagang Pasar Baru dan Perum LKBN ANTARA untuk mengembangkan kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat.

“Pasar Baru adalah kawasan seperti mata rantai mutiara, kalau digabung-gabung jadi lah kalung yang bisa mempercantik,” kata I Made Karmayoga, mewakili Dewan Pembina Yayasan Kota Jakarta Weltevreden.

Pasar Baru merupakan salah satu magnet di sekitar Istana Negara, Monas, hingga semua lembaga dan kementerian, jelas I Made Karmayoga, mantan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta, anggota Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) I – yang kini fokus mengembangkan wisata sejarah di ibukota.

Toto Irianto dari Yayasan Jakarta Weltevreden, Akhmad Munir dari LKBN Antara dan Haresh Hiro Sadhwani dari Asosiasi Pedagang Pasar Baru saat menandatangani MoU Pengembangan Wisata Belanja Pasar Baru. foto Hamzah.

Setelah Jakarta tak lagi berstatus ibukota kelak, Kota Jakarta harus tetap menjadi daya tarik wisatawan. Kawasan Weltevreden – di kawasan peninggalan Jendral Herman Willem Daendels (5 Januari 1808 – 15 Mei 1811), di seputaran Jakarta Pusat, merupakan salahsatu daya tariknya.

Toto Irianto, dari Yayasan Weltevreden menjelaskan, berbagai bangunan peninggalan kolonial masa Gubernur Jenderal W.H. Daendels di Kawasan Weltevreden – bukan semata-mata lokasi perdagangan.

Di tempat ini ada pula peninggalan Algemeen Nieuws-en Telegraaf- Agentschap atau Keagenan Umum Berita dan Telegraf disingkat ANETA yang berubah menjadi LKBN ANTARA. Tonggak sejarah penyebarluasan Proklamasi Kemerdekaan RI ke seluruh penjuru dunia.

“Bagi kita, Pasar Baru Weltevreden sekarang adalah kepingan legacy sosial dan kebendaan. Di sana-sini berserak aneka ragam nilai budaya, ” kata Toir, jurnalis, mantan Pemimpin Umum Harian Pos Kota .

Dalam kerja sama yang bertujuan untuk menghidupkan kembali kawasan Pasar Baru, Munir mengatakan bahwa ANTARA akan mengambil peran untuk menggaungkan ragam keunikan yang dimiliki oleh kawasan ini.

“Potensi Pasar Baru itu luar biasa. Tempat-tempat lama yang menjadi cagar budaya sangat menjadi andalan,” ujar Direktur Utama Perum LKBN ANTARA Akhmad Munir di Jakarta, Kamis.

Bagi Munir, yang menjadi kunci dalam pengembangan kawasan ini adalah pelaksanaan kegiatan bersama Dinas Pariwisata DKI Jakarta yang mengambil latar di Pasar Baru.

“Pasti akan lebih ramai,” ujar sosok yang akrab disapa Cak Munir ini.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pedagang Ritel Pasar Baru Haresh Hiro Sadhwani mengungkapkan keinginannya agar Pasar Baru memiliki satu peta bersama. Nantinya, ujar Haresh Hiro melanjutkan, peta tersebut memuat petunjuk lengkap dari utara hingga selatan.

“Di mana letak gedung ANTARA, gedung kesenian, ada Istiqlal, ada Katedral, juga gedung-gedung lama di Pasar Baru,” kata dia.

Lebih lanjut, ia juga mengingatkan bahwa Pasar Baru memiliki ciri khas sebagai one stop shopping, atau sebuah tempat di mana para pengunjung dapat berbelanja apa pun dalam sekali berhenti.

“Kalau orang mau belanja, cuma satu jalan, semua toko-toko sudah ada di sana,” kata Haresh Hiro.

Acara penandatanganan tersebut juga dihadiri seluruh jajaran Direksi Perum LKBN ANTARA, yaitu Direktur Pemberitaan Irfan Junaidi, Direktur Komersil dan IT Jaka Sugiyanta, dan juga Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Nina Kurnia Dewi.(dms)

Avatar photo

About Supriyanto Martosuwito

Menjadi jurnalis di media perkotaan, sejak 1984, reporter hingga 1992, Redpel majalah/tabloid Film hingga 2002, Pemred majalah wanita Prodo, Pemred portal IndonesiaSelebriti.com. Sejak 2004, kembali ke Pos Kota grup, hingga 2020. Kini mengelola Seide.id.