Seide.id -Doa Pendeta Gilbert Lumoindong untuk Gubernur Anies Baswedan yang berulang tahun ke 53 pada Sabtu (7/5/2022), tuai kecaman pedas. Video pendeta Kristen Panteskota ini pun jadi pembicaraan di kalangan umat Kristen.
Doa Gilbert untuk Anies sebagai pemimpin Indonesia, dianggap sangat tidak benar karena diduga menjebloskan umat dalam pimpinan dan negara khilafah.
Dukungan Gilbert terhadap Anies dipertanyakan. Disebut, Gilbert pasti tahu apa yang terjadi pada pilkada lalu dengan kebrutalan yang memainkan agama.
Di sisi lain dipertanyakan, apa keberhasilan Anies sehingga Pendeta Gilbert menyebut Anies membawa berkat bagi Jakarta.
Pendeta Gilbert pun disebut sebagai salah satu kesialan bagi Kristen karena doanya..
Berikut ucapan dan doa Gilbert
“Pak Anies saya Pendeta Gilbert Lumoindong mau mengucapkan eid milad selamat hari jadi, ” ucapnya
“Pak Anies telah menjadi berkat besar buat Kota Jakarta dan selanjutnya saya juga percaya akan menjadi berkat besar bagi Indonesia,” lanjut Pendeta Gilbert.
“Kita doakan Pak Anies terus berkhimad, terus bijaksana dan menjadi pemimpin yang luar biasa dalam keluarga menjadi suami yang hebat, menjadi orang tua yang membawa dampak luar biasa buat anak-anaknya,” katanya.
Dia juga mendoakan agar Yesus Kristus selalu menyertai Anies Baswedan.
“Kami bangga dengan Pak Anies doa kami tetap menyertai. Kiranya yang punya langit dan bumi yang kami Imani dalam Kristus Yesus selalu menyertai Pak Anies. Sekali lagi eid milad dan selamat hari jadi, Tuhan memberkati, syalom,” ujar Gilbert.
Gilbert Lumoindong Dikecam
Doa ini jadi pembicaraan di kanal YouTube Indoposnewstv, (7/5) dengan judul, ” Besok Gubernur DKI hut ke 53, Pdt Gilbert Doakan Anies Jadi Pemimpin Indonesia.”
Sebutan pendeta Gilbert bahwa Anies adalah berkah besar bagi Kota Jakarta , ditolak. Kecaman pedas pun bermunculan dari umat Kristiani dalam bincang tersebut karena dukungan doa Gilbert yang dikaitkan dengan dugaan khilafah.
”Siapa yang setuju kalau Anies ini menjadi berkat untuk Kota Jakarta dan Indonesia? Apakah Jakarta sudah bebas dari banjir, macet, sampah? Apakah di Jakarta sudah tidak ada lagi diskriminasi terhadap agama, terhadap tempat ibadah, terhadap izin pembangunan tempat ibadah?,” kata Piyong, salah seorang umat Kristen.
Menurutnya, sebagai warga Jakarta ia turut mengucapkan selamat ulang tahun, tapi bukan untuk menjadi calon presiden .
“Kita ucapkan juga selamat ulang tahun tetapi bukan menjadi pemimpin pusat Indonesia atau menjadi presiden itu urusan lain lagi,” tegasnya.
“Pertanyaannya apakah Pak Anies percaya hikmat Tuhan menjadikan Jakarta bebas dari diskrimasi agama dan lainnya? Untuk didoakan jadi pemimpin keluarga yang baik ya silahkan. Tapi untuk didoakan jadi pemimpin Indonesia ya nanti dulu. (Rumah) DP 0 persen saja bagaimana kelanjutannya apalagi program Oke Oce?,” sambungnya.
Apa sih prestasinya? “Stadion.. Oh, ada yang bilang, itu sudah dirancang sejak era Jokowi Ahok. Anies tinggal melanjutkan”
Ia pun mengatakan, seharusnya Pendeta Gilbert mendoakan Indonesia diberikan pemimpin yang menghargai keberagaman.
“Harusnya dia mendoakan Indonesia mendapat pemimpin yang tidak berpihak ke Khilafah, tidak mendukung diskriminasi, dan tidak membeda-bedakan mayoritas dan minoritas,” tegasnya
Menolak dukungan doa Gilbert
“Pdt dengan arloji 15 M ini, dia dengan nyata-nyata, terang-terangan menunjukkan kepada kita dukungannya terhadap Anies.
Betapa menyedihkan, sebagai pendeta, dia menunjukkan keberpihakannya secara politik, ” ujar ibu Lisoy.
Ia pun menambahkan ucapan yang ditujukan pada pendeta Gilbert,
“Hartamu akan diambil oleh khilafah Gilbert. Anak istrimu tidak akan aman”
Peserta pun mengingatkan Gilbert, anti keberagaman telah terjadi pada pilkada (2017) dengan memainkan agama.
“Buktinya apa? Yang memilih pemimpin kafir, mayatnya haram untuk disholatkan,” ujar seorang peserta.
“Lewat penistaan agama, mereka sudah berhasil menjebloskan Ahok ke dalam penjara. Semua ini demi kepentingan politik. Saya yakin, seorang Gilbert tidak mungkin tidak tahu hal ini. Tidak mungkin matanya buta. Tidak mungkin dia tidak melihat video. Tidak mungkin dia tidak membaca berita. Bagaimana mungkin Anda Gilbert, mengharapkan Anies jadi pemimpin Indonesia? ” tanya Pavel
Doa Gilbert ini dianggap bukan selayaknya doa seorang Pendeta.
“Memalukan seorang pendeta mendoakan Anies seperti itu. Seharusnya dia mendoakan, Tuhan tolong supaya Anies bertobat. Itu jauh lebih penting daripada Anda mendoakan Anies menjadi pemimpin bangsa ini,” tukasnya.
Ucapan Pavel ini disambut kata, “Betul” dan “Setuju,” dari para peserta.
(ricke senduk)
Cacat Logika: Dapat Jatah BOTI, Ketua Gereja Puji dan Bantah Anies Intoleran