Dr. Faheem Younus : Jangan Takut Menyentuh Jenazah Covid!

Seide.id – Dr Faheem Younus, MD, ahli penyakit menular dari University of Maryland School of Medicine Health, Amerika Serikat dalam cuitan di akun twitternya @FaheemYuonus hari ini, Senin (19/7/2021) mengatakan, agar jangan takut menyentuh Jenazah COVID.

“Anda dapat menyentuh atau memandikan jenazah. Pakai saja masker N95, pakaian tertutup, sarung tangan. Keluarga dapat melihat mayat dari jarak 3 kaki. Pasien COVID yang hidup JAUH lebih menular daripada mayat COVID. Kenakan masker saat pemakaman dan hindari pelukan/jabat tangan.”

Sebelumnya dalam video pendek yang diunggah Associated Press, Dr. Faheem Younus memaparkan, situasi di Indonesia saat ini tidak berbeda dengan situasi di Amerika Serikat tahun lalu. Banyak orang yang tidak percaya adanya Covid-19.

“Dan saya dapat dengan jelas menghubungkannya, karena memiliki gambaran yang sama persis,” katanya.

Inilah menurutnya,,yang disebut dua ekstrem dari pandemi ini. Satu ekstrem adalah penolakan orang-orang yang percaya tidak ada Covid-19.

Di sisi lain ada orang-orang yang panik dan merasa akan mati.

“Pandemi ini akan pernah berakhir dan saya pikir kebenaran ada di tengah-tengahnya. Anda harus seimbang. Anda harus siap,” tambahnya.

Untuk mengendalikan situasi, DR. Faheem Youjus memberi saran dengan cara berikut:

Satu, nomor satu, yang paling penting adalah informasi. Orang cerdas harus mempercayai orang lain yang memberi informasi, dan kita harus memberi mereka informasi yang tepat, tidak lebih, tidak kurang.

Dan nomor dua adalah kontrol atas Pertemuan, khususnya Pertemuan dalam ruangan, karena ruangan merupakan tempat penularan virus corona yang efektif.
Sembilan puluh persen dari infeksi terjadi di alam ruangan, melalui kumpul-kumpul
dalam ruangan.

Dan ketiga, meningkatkan kapasitas rumah sakit, agar orang yang sudah sakit, bisa ditangani.

Keempat, vaksinasi massal.  Vaksinasi massal, sekitar lima puluh, enam puluh, hingga tujuh puluh persen penduduk di suatu negara harus divaksinasi massal.

“Akan tetapi, sayangnya, gelombang masa depan mungkin terjadi,” Dr. Faheem mengakhiri pendapatnya. hw

Avatar photo

About Herman Wijaya

Wartawan, Penulis, Fotografer, Videografer