Foto : Jcomp/Freepik
Penulis : Jliteng
Ketika Anda miskin dan berkekurangan, fokuslah pada memperbaiki kepribadian Anda.
Ketika Anda beroleh rejeki dan berkecukupan carilah cara untuk berbagi pada sesama, sebab dunia yang diterangi oleh rasa eling pepodho, eling jaman semono, selalu melahirkan harapan baru.
Setiap orang memiliki masa lalunya sendiri, jaman semono masing-masing yang berbeda, akan tetapi di ujung perjalanan pasti akan sama, yaitu ‘titik akhir’. Di sana akan ada ‘indikator harapan’ yang sama untuk semua, yakni… “apa yang telah kau bagikan untuk saudara-Ku yang paling kecil ini, telah kau lakukan untuk-Ku.”
Pertanyaannya : “Apakah yang selama ini telah aku lakukan, sungguh sesuai kehendak Tuhan?”
Untuk menjawabnya dengan benar, kita membutuhkan kemampuan rohani yang disebut discerment atau pembedaan roh, antara yang baik dan buruk, benar dan salah, asli dan palsu.
Istilah ‘pembedaan roh’ atau ‘penegasan roh’ biasa dipakai untuk menerjemahkan kata discernment of spirit, yang berasal dari bahasa Latin discretio spirituum. Discretio berasal dari discenere, yang artinya menyendirikan, membagikan, menceraikan, memisahkan (satu dari yang lain). Discretio merupakan karunia yang memampukan seseorang untuk membedakan antara yang baik dan yang jahat, yang benar dan yang salah, yang asli dan yang palsu.
Maka, pembedaan atau penegasan roh menunjuk karunia untuk membedakan apakah sesuatu berasal dari roh baik atau dari roh jahat.
Keruwetan hidup, yang pada dewasa ini makin mewarnai media sosial, sudah pasti disebabkan oleh makin tumpulnya kemampuan discretio spitituum generasi ini. Kemampuan yang harus segera dikembalikan agar hidup ini kembali damai.
Kesempatan itu masih ada. Semoga Allah menyertai kita semua agar menjadi semakin baik .
Salam sehat dan tetap rela berbagi cahaya.
Keajaiban Lahir dari Hidup Yang Biasa-biasa – Catatan halaman 139