Setelah berbulan-bulan penuh drama, Elon Musk membeli Twitter senilai Rp628,5 triliun. Bio di akunnya kini berubah menjadi “Chief Twit” dan ia mengumumkan “burung ini sudah dibebaskan”.
Seide.id – Elon Musk adalah sosok visioner, mudah berubah pikiran, ambisius dan kreatif. Kita menyadari, perubahan Twitter bisa berjalan dengan sangat cepat.
Elon Musk dilaporkan telah memecat Kepala Eksekutif Paraq Agrawal, Kepala Finansial Ned Segal, dan Eksekutif Legal Vijaya Gadde, sementara laman profil LinkedIn milik Ketua Dewan Direksi Bret Taylor menunjukkan dia tak lagi bekerja di Twitter.
Jadi, seperti apa nasib Twitter di tangan Musk nantinya? Tanya jurnalis BBC?
Belum ada pengumuman resmi sejauh ini, dan diamnya Kantor Pusat Twitter ini memekakkan telinga. Namun mungkin alasannya karena tidak ada orang di sana yang berwenang mengirimkan email pemberitahuan itu.
Musk mengunggah cuitan kepada calon pengiklan dengan rendah hati – ini tak biasa untuk Elon Musk – pada Kamis. Dia mengatakan, alasannya membeli Twitter adalah untuk “mencoba menolong umat manusia”, dan dia menginginkan “peradaban untuk memiliki alun-alun kota digital”.
Dia juga menyiratkan bahwa, kalau misi ini gagal, dia akan menerimanya.
Fakta bahwa dia menujukan cuitan itu kepada calon pengiklan di Twitter menunjukkan bahwa untuk sekarang dia masih akan mempertahankan model bisnis Twitter.
Meskipun, raksasa media sosial ini sudah beberapa waktu mengalami merosotnya keuntungan bila dibandingkan dengan Alphabet milik Google dan Facebook milik Meta.
Di masa lalu, dia juga pernah secara bombastis bicara tentang melonggarkan moderasi, sehingga lebih banyak suara bisa didengar dengan bebas.
Twitter telah lama dituduh berat sebelah kepada akun-akun yang bernada sayap kiri dan lebih liberal – yang selalu disangkal platform tersebut.