Pada masa kejayaannya dikenal sebagai penyanyi dengan aksi panggung yang sulit disaingi . Majalah Asia Week terbitan Hong Kong menobatkannya, sebagai ‘Singa Panggung Asia’ (1975). Emilia juga merupakan artis Indonesia pertama yang masuk liputan majalah TIME.
Seide.id. – Penyanyi pelantun Bunga Anggrek Emilia Contessa telah meninggal dunia. Artis serba bisa kelahiran asal Banyuwangi, tutup usia di Blambangan, Jawa Timur. Ibunda rapper Denada Tambunan itu, meninggal di usia 67 tahun
Kabar kepergian Emilia Contessa telah dikonfirmasi oleh pihak managernya, Risna Ories.
“Iya benar, mohon doanya ya,” ujar Risna, seperti dikutip awak media.
Emilia Contessa berpulang pada hari Senin, (27/1/2025) di RSUD Blambangan pukul 18.00 WIB. Diungkapkan keluarga, penyanyi senior Indonesia tersebut selama ini menderita penyakit diabetes dan dari pemeriksaan diketahui terdapat kenaikan kadar gula darah.
“Dari hasil pemeriksaan gula naik terus dari 400 ke 450 ke 525 hingga collapse. Normalnya 100 sampai 120,” kata adik bungsu Emilia Contessa, Dino Rosano Hansa, Senin (27/1/2025).
Sejak tak manggung lagi, Emilia Contessa terjun ke politik dan menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD ) yang mewakili Jawa Timur untuk periode 2014-2019 lalu.
Emilia Contessa terlahir sebagai Nur Indah Citra Sukma Hati itu memulai perjalanan karier nyanyi sejak belia dan menjuarai festival di Surabaya (1969) hingga berhasil menjadi penyanyi ibukota bahkan sempat rekaman di Singapura bersama studio Philips.
Karir gadis sulung dari Ia tiga bersaudara melesat sejak pindah ke ibukota Kemudian pada 1970-an sempat diajak rekaman di Singapura. Selama kurang lebih setahun, Emilia Contessa mengarungi karier di negara tetangga. Lalu ia pun balik ke Indonesia.
Tak kurang 20 album direkamnya dalam karir nyanyi sejak 1969 hingga tahun 2000 lalu
Artis kelahiran 27 September 1957 itu memiliki aksi panggung dan performance yang sulit disaingi penyanyi mana pun pada masanya. Majalah Asia Week terbitan Hong Kong menobatkannya, sebagai Singa Panggung Asia (1975). Emilia merupakan artis Indonesia yang masuk majalah TIME.
Ia juga dikabarkan sempat mendapat beasiswa untuk belajar vokal di Amerika, namun lantaran sudah tekan kontrak dengan kafe, maka beasiswa tersebut tidak diambil.
Lagu-lagu Emilia Contessa yang menuai sukses, antara lain Angin November, Flamboyan, Biarlah Sendiri, Bunga Mawar, Melati, Rindu, Bunga Anggrek, Penasaran, Kehancuran, Layu Sebelum Berkembang, Angin Malam, hingga Mungkinkah.
Emilia lahir dengan nama Nur Indah Cintra Sukma Munsyi di Banyuwangi dari pasangan Anna Suriani, seorang ibu Jawa dan Hasan Ali , seorang ayah Pakistan – Madura .

Antara 1971 hingga 1975, Emilia Contessa sangat produktif berakting di layar lebar. Mulai debut dengan Brandal-Brandal Metropolitan dan Tanah Gersang berlanjut di tahun berikutnya, Pelangi di Langit Singosari (1972), Perkawinan, Dalam Sinar Matanya, dan Takkan Kulepaskan (1973), Akhir Sebuah Impian, Dosa di Atas Dosa, Perempuan, Ratapan Anak Tiri , Aku Mau Hidup, Calon Sarjana, Tetesan Air Mata Ibu, Pilih Menantu, Tangisan Ibu Tiri (1974), Senja di Pantai Losari, Benyamin Raja Lenong (1975), lama vakum di layar perak, Emillia tampil lagi di komedi Memble tapi Kece (1986)
Persatuan Wartawan Indonesia pada tahun 1972 menobatkkanya sebagai Ratu Foto Model.
Tentang Diabetes yang diidapnya, diceritakan Dino, kakaknya – selama ini telah mengupayakan gaya hidup sehat dengan memperhatikan pola makanan. “Berusaha hidup sehat. Makanan diperhatikan, tidak menyentuh makanan manis sama sekali,” ujar Dino.
Dino mengurai, kakaknya cukup mengatur makanan yang dikonsumsi, yaitu asal gizi cukup dan sangat mengurangi makanan manis termasuk nasi.
“Makanan diukur, asal cukup. Manis sangat dikurangi,” tutur Dino. Namun, beberapa hari sebelum menghembuskan nafas terakhir, kepada keluarga, almarhumah sering mengeluhkan sakit di bagian perut dan dada.
“Sering sakit bagian perut dan dada. Sebelumnya masih bisa dikendalikan, mulai kemarin drop hingga sore tadi,” terang Dino.
Almarhumah dikabarkan telah disemayamkan di rumah duka di Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, Jawa Timur dan rencananya akan dimakamkan pada Selasa (28/1/2025) siang pukul 14.00 WIB hari ini.
“Apabila besok tidak ada kendala, rencana dishalatkan di masjid Al-Hadi untuk kemudian diberangkatkan ke pemakaman (area) Pemda,” ucap Dino.
Pemakaman tersebut berada di sebelah selatan kantor Pemda Banyuwangi yang berlokasi di Kelurahan Taman Baru, Kecamatan Banyuwangi.
Selamat Jalan Mbak Emilia Contessa- dms