Seide.id – “Orang yang ikhlas hati itu memiliki energi ekstra untuk mengasihi sesamanya tanpa sekat dan tanpa batas.”
Itu kesan pertama dan ungkapan dari hati saya yang terdalam pada pribadi pejuang kemanusiaan untuk memanusiawikan manusia.
Saya ingat slogan Bunda Teresa yang sangat menginsiprasi dan mampu mengubah wajah dunia:
“Melakukan hal-hal yang kecil, tapi dengan semangat cinta yang besar.”
Energi kasih yang berlebihan itu juga dipunyai oleh pemimpin yang berorientasi untuk melayani dengan tulus hati demi mensejahterakan rakyat.
Aura kasih itu tersirat nyata pada pribadi pemimpin yang rendah hati dan bersahaja itu. Meski dinyinyiri, dicemooh, dihujat, bahkan difitnah sekalipun, tapi beliau tetap fokus pada visi-misinya membangun bangsa dan negara.
Beliau tidak reaktif, terpengaruh, atau membela diri. Baginya, hal yang baik dan benar itu tidak membutuhkan pembelaan, tapi harus dijalani dengan rendah hati. Prioritas yang pertama dan utama adalah selalu ada dan hadir untuk melayani rakyat. Bekerja produktif itu lebih penting dan bermanfaat bagi rakyat, ketimbang melayani hal-hal yang unfaedah.
Beliau juga tidak merasa hebat, meski namanya lebih termasyur di luar negeri dan mendunia, ketimbang di dalam negeri sendiri.
Semangat Melayani
“Bekerja dalam senyap dan hidup untuk memberi, karena beliau itu murah hati,” itu penilaian saya pada pribadi beliau yang tidak mengenal lelah, bahkan kurang istirahat, karena hidupnya hanya untuk bekerja dan bekerja melayani rakyat.
Sesungguhnya semangat melayani sesama itu yang membuka sumber energi. Membahagiakan orang lain itu sumber energi yang datang dari Ilahi.
Sesungguhnya semangat mencintai itu juga harus dimiliki tiap insani. Bahkan harus dibangun sejak dini dan dimulai dari keluarga sendiri.
Dengan semangat peduli dan saling mengasihi antar anggota adalah resep hidup keluarga bahagia.
Teruskan berbagi energi kasih itu dari lingkungan sekitar agar makin mencerahkan wajah dunia.
…
Mas Redjo/Red-Joss