Seide.id – Paleoantropologi merupakan ilmu yang mempelajari asal-usul manusia dengan fosil manusia purba sebagai obyek penelitiannya.
Paleoantropologi sendiri berasal dari bahasa Yunani, palaeos, yang berarti tua atau kuno.
Ahli paleoantropologi terkenal dunia yang meneliti fosil di Indonesia adalah Eugene Dubois.
Eugene Dubois, yang memiliki nama lengkap Marie Eugène François Thomas Dubois, lahir di Eijsden pada 28 Januari 1858. Dubois berkebangsaan Belanda.
Perjalanan penelitian Eugene Dubois
Pada 1869, seorang biolog Inggris yang bernama Alfred Russel Wallace menulis tentang jejak anthropoida pertama yang diperkirakan dapat ditemukan di Kalimantan dan Sumatera.
Hal inilah yang mendorong Dubois untuk meninggalkan karier mengajarnya lalu bergabung dengan dokter militer yang akan melakukan perjalanan menuju Sumatera.
Tak lama setelah penelitian di Sumatera, Dubois dipindahkan ke Jawa.
Pada 1889, di daerah Wajak dekat dengan Tulung Agung, ditemukan fosil tengkorak manusia.
Ahli arkeologi R.P Soejono menyebut bahwa awal penemuan manusia tertua terjadi pada 1890 di Kedung Brubus, sebuah daerah di Jawa Timur, yang oleh Eugene Dubois dan kemudian oleh penemuan jenis manusia purba lain, sehingga melengkapi serta menjadi bagian yang sangat penting bagi rekonstruksi dan kronologi manusia purba serta lingkungannya.
Di Kedung Brubus, Dubois mengumpulkan sejumlah fosil yang berupa fragmen mandibula (rahang bawah) pada November 1890.
Kemudian, Dubois menghubungkannya dengan Pithecanthropus erectus.
Pada Agustus 1891, Dubois melakukan penggalian singkapan-singkapan dari lapisan yang terkena erosi oleh Bengawan Solo di daerah Trinil.
Pada penggalian tersebut, Dubois menemukan sebuah molar (gigi geraham) yang dianggap sebagai gigi geraham orang utan.
Kemudian, ditemukan tengkorak, sehingga Dubois menghubungkannya dengan anthropoida.
Berdasarkan fosil penemuannya tersebut, Dubois yakin untuk mempublikasi temuannya berupa Pithecanthropus yang secara teoritis diciptakan oleh Haeckel.
Hasil temuannya ia beri nama Pithecanthropus erectus atau manusia kera yang berjalan tegak.