Nyamuk betina pengisap darah – foto Erry Amanda
Oleh HERYUS SAPUTRO SAMHUDI
Nina bobo, oh nina bobo
Kalau tidak bobo digigit nyamu
BEGITULAH awal syair lagu meninabobokan anak yang populer di Indonesia sejak zaman Kolonial Belanda. Siapa pengarangnya? Entah. Yang pasti di Indonesia (dari presiden hingga artis dan penyair) sepertinya sepakat pada kata ‘digigit nyamuk’. “Lho, kok nyamuk menggigit, Eyang? Apa nyamuk punya gigi?” tanya kritis seorang cucu keponakan yang gemar membaca, dan faham anatomi nyamuk.
Nyamuk memang pengganggu. Siapapun biasa ngaku digigit nyamuk. “Gigitannya nyelekit, menyebabkan reaksi alergi, bentol dan gatal-gatal di kulit, dan jadi sumber awal berbagai penyakit,” kata dokter. Tapi seperti cucu saya bilang, apa iya nyamuk itu menggigit? Padahal kita semua tahu nyamuk itu tidak bergigi, tak punya gigi. Lha kok bisa-bisanya sejak sebelum merdeka kita bertahan bilang digigit nyamuk?
Ada sekitar 3000 spesies nyamuk di dunia, yang eksis sejak zaman dinosaurus. Makanan utama nyamuk adalah nektar sari bunga, sari buah dan embun pagi. Untuk makan dan minum, nyamuk dilengkapi semacam belalai penyedot makanan dari sumbernya. Nyamuk jantan, walau berkumis tidak menghisap darah, Hanya nyamuk betina yang butuh protein dalam darah untuk pembentukan telur.
Nyamuk tak dapat hidup lama. Daur hidupnya 1 – 2 minggu saja, terbagi dalam 4 tahap yaitu telur, larva, pupa, dan nyamuk dewasa. Usai mengawini seekor betina, nyamuk jantan biasanya segera mati, dan si betina bersegera mencari darah untuk menutrisi telur-telurnya. Belalainya menyusup ke lubang pori-pori kulit kita, mengisap darah kita, dan kita di Indonesia bilang digigit nyamuk, hi…hi…hi…!
Berbagai data yang sudah menjadi domain publik menyebut, diperlukan waktu sekitar 3-4 hari setelah menghisap darah sampai telur terbentuk. Para induk akan mencari lingkungan yang lembab seperti tepi kubangan air. Mereka menggunakan sensor di bawah perut untuk mengukur suhu dan kelembaban yang tepat, lingkungan yang secara alamiah akan ‘mengerami’ telurnya hingga menetas.
Usai bertelur, biasanya usailah tugas si induk. Bila tak dicaplok ikan, katak atau cecak, betina penyedot darah itu akan segera terbang untuk terkulai di udara, jatuh dan mati. Tapi kehidupan terus berlanjut Kerena di setiap proses pembuahan, seekor betina dapat menghasilkan sekitar 100 – 300 butir telur, tergantung spesisnya. Telur-telur superkecil seperti debu, pelanjut eksistensi nyamuk di dunia.
“Nah, sekarang Eyang kan udah faham, nih, kalau nyamuk itu tak punya gigi. Apa tak sebaiknya kita tiru orang Belanda dan orang Inggris, yang menyebut gangguan nyamuk itu bukan sebagai ‘digigit nyamuk’, melainkan dengan istilah ‘disengat nyamuk’ betina pengisap darah…?” saran cucu keponakan saya. Mendadak saya ingat sohib saya, seorang profesor, ahli Bahasa Indonesia. *** (bersambung)
10/03/2022 PK 07:24 WIB