FBI Undang 2 Mahasiswa Unair Usai Situs AS Dibobol

Seide.id – Dua mahasiswa pascasarjana Universitas Airlangga ( Unair ) secara resmi diundang oleh Pemerintah AS untuk jadi pembicara di markas besar Federal Bureau Investigation (FBI) di Cleveland, Ohio, Amerika Serikat

Kedua mahasiswa Unair ini diundang jadi pembicara di markas besar FBI bukan tanpa sebab atau sekedar basa-basi.

Pasalnya, Eko Mangku Cipto dan Harianto Rantesalu berhasil membongkar pembobolan situs resmi pemerintah AS pada April 2021 lalu dan pelakunya telah ditahan.

Kasus pembobolan DMV Website Scampage milik pemerintah Amerika Serikat oleh hacker sempat menghebohkan negara Paman Sam.

Pemerintah AS sendiri dibuat pusing dengan ulah dua orang hacker yang berasal dari Indonesia.

Dua Hacker asal Indonesia, SFR dan MZMSBP diduga mencuri dana bantuan sosial Covid-19 milik pemerintah Amerika Serikat Senilai US$ 60 juta atau setara Rp 875 miliar.

Bukan itu saja kedua pelaku scammer secara sengaja memalsukan website pemerinrah dengan tujuan mendapatkan data pribadi warga negara Amerika.

Motif kejahatan yang mereka lakukan adalah untuk menyalahgunakan dana bantuan Covid-19 bagi warga negara Amerika dan menjualnya untuk mengeruk keuntungan pribadi.

Dalam penanganannya, kasus ino melibatkan dua institusi yaitu FBI (Federal Bureau of Investigation, Red) dan Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur dengan tim siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus, (Ditreskrimsus).

Ada pun dua mahasiswa yang diterjunkan dan berhasil berhasil membongkar kasus DMV Website Scampage milik pemerintah Amerika Serikat juga bukan mahasiswa biasa.

Eko Mangku Cipto dan Harianto Rantesalu adalah mahasiswa Magister Kajian Ilmu Kepolisian Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga.

Foto : FB Pasca Unair

Atas bantuan dan keberhasilannya, keduanya secara resmi diundang oleh pemerintah Amerika Serikat ke markas besar Federal Bureau Investigation.

Dalam undangan itu, keduanya diminta menjelaskan tentang bagaimana teknik penyelidikan dan penyidikan terhadap dua tersangka kasus pemalsuan website.

Pada kasus tersebut ulah pelaku yang menggaet data percakapan Whatsapp dan Telegram berjumlah sekitar 30.000 data, berhasil dibongkar.
(ricke senduk)

Ikuti : FBI Undang 2 Mahasiswa Unair, Terkait Pembobolan Website AS

MAH Mengaku Salah Telah Membantu Bjorka

Avatar photo

About Ricke Senduk

Jurnalis, Penulis, tinggal di Jakarta Selatan