Fenomena Badai Petir di Atas Ka’bah

Petir di Atas Kabah

“Petir jangan ditakuti. Petir itu menghasilkan nitrat yang dibawa hujan dan bagus buat tumbuhan. Petir juga menghasilkan ozon untuk menutupi sinar ultraviolet., ” kata Prof. Reynaldo Zoro Guru Besar pada Kelompok Keah[ian (KK) Teknik Ketenagalistrikan, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB .

Oleh HERYUS SAPUTRO SAMHUDI

Seide.id – Selasa, 22/8/23, badai dan hujan besar menerjang sekujur Kota Makkah, Arab Saudi. Beberapa video viral di medsos, memperlihatkan situasi di pelataran luar Masjidil Haram yang berlantai marmer, dimana berjenis barang dan orang terseret curah hujan kesana-kemari. Di linggkar Ka’bah para jamaah bersegera menggenapkan ibadah thawaf, coba menepi dalam situasi basah kuyup.

Gema takbir berkumnadang dimana-mana sementara di kelam langit petir menyambar-nyambar, mengungkap sejenak siluet bebayang bangunan-bangunan di sekitar. Ada fenomena menarik dimana kilat lidah petir itu seolah mematuk-matuk dan kemudian ambles menghilang di penangkal petir super di pucuk menara Abraj Al-Bait, bangunan megah disamping Ka’bah di Masjiidil Haram.

Petir menyambar-nyambar merupakan fenomena umum, apalagi saat badai. Apa dan dan bagaimana petir terjadi? Berikut kisah soal petir yang saya kutip dari situs Institut Teknologi Bandung (ITB), tanggal 24 Agustus silam, Petir yang seringkali dianggap berbahaya dan menakutkan, suaranya menggelegar, bikin banyak orang tutup telinga, Bahkan sering diberitakan seseorang meninggal dunia disambar petir.

Petir terjadi karena lompatan elektron-elektron dari awan bermuatan negatif ke bumi yang bermuatan positif. Guru Besar ITB, Prof. Dr. Dipl. Ing. Ir. Reynaldo Zoro menyebut, ada tiga syarat harus terpenuhi hingga petir terjadi. Yakni adanya panas matahari yang menguapkan air, terdapat partikel mengambang di udara yang biasanya dari garam laut atau polutan industri, dan kelembapan suatu daerah,

Karen terletak di derah khatulistiwa. Indonesia termasuk negara dengan jumlah petir yang banyak, Petir terbentuk dari awan Comonolimbous, yang didalamnya terdapat partikel bermuatan positif (+) yang berkumpul di atas dan partikel negatif (-) di bagian bawah. Keduanya kemudian saling bergesekan, hingga jika energinya cukup maka akan dilepaskan dalam bentuk petir.

Petir banyak terjadi di musim hujan. Ada yang berasal dari muatan positif, ada yang dari muatan negatif. Ada dari awan ke tanah, ada dari tanah ke awan. Jika ujung petir cabangnya ke bawah, berarti sumbernya dari awan ke tanah, sementara jika sebaliknya maka sumber petir dari tanah ke awan. “Yang banyak terjadi, dari muatan negatif di awan ke tanah di bawah,” ungkap Prof Zoro

Guru Besar pada Kelompok Keah[ian (KK) Teknik Ketenagalistrikan, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB itu mengatakan, petir sejatinya adalah sahabat bagi kehidupan di bumi. Banyak manfaat dihasilkan saat petir terjadi. “Petir jangan ditakuti. Petir itu menghasilkan nitrat yang dibawa hujan dan bagus buat tumbuhan. Petir juga menghasilkan ozon untuk menutupi sinar ultraviolet.”

Ihwal kejadian orang disambar petir, atau rusaknya alat elektronik, itu disebabkan kurangnya pemahaman masyarakat terhadap petir, yang seringkali menyambar struktur bangunan yang lebih tinggi. Untuk itu, jika ada bangunan pencakar langit atau rumah yang lebih tinggi dari lainnya, maka perlu dilindungi pemasangan penangkal petir di ujung-ujung atapnya.

Jika sedang di lapangan terbuka, di sawah atau lapangan sepakbola, jika muncul tanda-tanda akan terjadi petir, aktivitas harus dihentikan dan segera berlindung. Jika tak sempat, sila merapatkan kedua kaki dan membungkuk hampir sejajar dengan tanah. Bersandar di pohon pun harus hati-hati karena rambatannya. “Nyender di pohon tinggi harus ada jarak minimum 1meter, karena bisa loncat ke arah kita.”

Jika sedang berada di sawah dan tengah berlindung di saung, juga perlu diperhatikan posisi saung sebagai sruktur bangunan paling tinggi di sekitar situ, hingga perlu juga dipasangI penangkal petir dengan jarak lebih 1meter dari saung. Demikian pula umumnya atap bangunan di kota, termasuk penangkal petir yang menjulang megah di menara Abraj Al-Bait, disamping Ka’bah di Masjiidil Haram. ***

25/08/2023 PK 14:34 WIB

Avatar photo

About Heryus Saputro

Penjelajah Indonesia, jurnalis anggota PWI Jakarta, penyair dan penulis buku dan masalah-masalah sosial budaya, pariwisata dan lingkungan hidup Wartawan Femina 1985 - 2010. Menerima 16 peeghargaan menulis, termasuk 4 hadiah jurnalistik PWI Jaya - ADINEGORO. Sudah menilis sendiri 9 buah buku.