Ajang festival film internasional Berlin tahun ini menjadi sangat politis, karena menunjukkan keberpihakan pada Ukrania, mengutuk agresi Rusia dan solidaritas pada gerakan kebebasan di Iran. foto Berlinale 2023.
Seide.id – Festival Film Internasional Berlin ke-73 dibuka dengan meriah di Berlinale Palast, Kamis 16 Februari. Menteri Negara Kebudayaan dan Media Claudia Roth, Wali Kota Berlin Franziska Giffey, Presiden Juri Kristen Stewart tahun ini, serta Manajemen Festival Mariëtte Rissenbeek dan Carlo Chatrian.
“Berlinale, bersama dengan semua pembuat film dan peserta, mengungkapkan solidaritas dengan rakyat Ukraina dalam perjuangan mereka untuk kemerdekaannya dan mengutuk keras perang agresi Rusia melawan Ukraina, “ kata direktur Berlinale Mariëtte Rissenbeek dan Carlo Chatrian.
Pikiran dan simpati kami tertuju pada para korban, penduduk yang menderita, jutaan orang yang meninggalkan Ukraina dan para seniman yang tetap membela negara dan terus merekam perang, “ jelasnya.
Festival Berlinale 2023 dibuka dengan video pidato oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy melalui layar sebelum pemutaran film komedi romantis She Came to Me.
Festival Film Internasional Berlin menunjukkan dukungannya untuk Ukraina dengan penayangan pidato oleh Presiden Volodymyr Zelenskyy secara langsung saat upacara pembukaan, Kamis (16/02).
Presiden Ukraina tersebut disambut dengan tepuk tangan meriah.
“Film mampu menembus dinding dan pembatas, baik nyata maupun ideologis,” kata Zelenskyy merujuk pada tembok Berlin yang dulu berdiri di lokasi Berlinale, di Postdamer Platz.
“Bagi saya itu sangat simbolis,” katanya, karena tembok itu bukan hanya pemisahan secara fisik, tetapi juga menandai pemisahan ideologis, jelasnya. “Hari ini, Rusia ingin membangun tembok yang sama … antara peradaban dan tirani.”
Menghadapi kebijakan perang total, “budaya tidak bisa netral,” kata Zelenskyy. “Film tidak dapat mengubah dunia, tetapi dapat memengaruhi dan menginspirasi orang-orang yang bisa merubah dunia.”
Pemimpin Ukraina itu juga menyebut sejarah Berlinale yang didirikan pada tahun 1951 sebagai “etalase dunia bebas.” Ukraina juga bertindak sebagai “benteng dunia bebas,” itulah sebabnya Ukraina “tidak bisa jatuh, akan berdiri dan akan menang,” pungkasnya.
Aktor sekaligus sutradara AS, Sean Penn, juga hadir di atas panggung untuk mempersembahkan pidato Zelenskyy. “Tidak ada yang berubah mengenai kehendak Ukraina,” kata Penn, yang baru saja kembali dari Ukraina. “Jika ada, itu baru saja menjadi lebih kuat.”
Penn berada di Berlin untuk mempersembahkan Superpower, sebuah film dokumenter yang sangat dinantikan yang disutradarainya bersama Aaron Kaufman. Para pembuat film sudah berada di Ukraina ketika Rusia menginvasi negara tersebut satu tahun yang lalu. Film ini mengikuti Presiden Ukraina, seorang mantan komedian, saat dia tiba-tiba dipanggil untuk menjadi pemimpin di masa perang.
“Zelenskyy adalah dua sosok yang sama sekali berbeda dari satu hari ke hari berikutnya,” kata Penn kepada majalah industri hiburan, Variety, menjelang festival, merujuk pada bagaimana invasi mengubah pemimpin Ukraina. Superpower diputar perdana pada hari Jumat (17/02).
Berlinale “mengutuk agresi perang Rusia,” kata Direktur Pelaksana Festival Mariette Rissenbeek. Festival ini berpihak pada “populasi yang menderita, jutaan orang yang meninggalkan Ukraina dan para seniman yang tetap membela negara dan terus merekam perang,” tambah Direktur Artistik Carlo Chatrian di acara pembukaan tersebut.
“Jika saya bisa mempersembahkan hadiah hari ini, maka itu akan menjadi hadiah untuk semua orang di Ukraina,” yang “melawan serangan Rusia,” ujar Komisaris Kebudayaan dan Media Pemerintah Jerman, Claudia Roth, dalam pidatonya.
Film pembuka, pemutaran perdana dunia dari She Came to Me karya Rebecca Miller, diputar sebagai Berlinale Special Gala. Sutradara dan tim filmnya — Anne Hathaway, Marisa Tomei, Peter Dinklage, Joanna Kulig, Evan Ellison, Damon Cardasis, Pamela Koffler, dan Christine Vachon — memperkenalkan film tersebut di Berlinale Palast.
Selain anggota Juri Internasional, juri Encounters, juri Penghargaan Fitur Pertama Terbaik GWFF, juri Berlinale Documentary Award, serta anggota Juri Film Pendek Internasional juga akan hadir di Karpet Merah.
Sejumlah politisi dan duta besar terkemuka Jerman dan internasional juga telah mengumumkan kehadiran mereka.
Solidaritas terhadap pengunjuk rasa Iran
Tahun ini, Iran juga menjadi fokus dari Berlinale. Berbagai acara dan pemutaran film telah diselenggarakan untuk mendukung para pengunjuk rasa yang memperjuangkan hak-hak demokrasi mereka.
“Hati kami tertuju pada perempuan Iran,” yang mempertaruhkan hidup mereka dalam protes Woman Life Freedom, kata Menteri Kebudayaan Roth dalam pidatonya.
Juri asal Iran, Golshifteh Farahani, juga membahas demonstrasi di negara asalnya selama konferensi pers pada hari Kamis (16/02). “Di negara dengan kediktatoran seperti di Iran, seni bukan hanya hal intelektual atau filosofis, itu penting, itu seperti oksigen,” katanya.
Rezim Iran telah menganiaya seniman dan pembuat film pembangkang selama bertahun-tahun. Farahani telah tinggal di Prancis sejak 2012.
Sutradara, perusahaan produksi, dan jurnalis yang memiliki hubungan langsung dengan pemerintah Rusia atau Iran dilarang mengambil bagian dalam festival ini, termasuk platform utama kesepakatan distribusi film, European Film Market. (DW/dms)